Mengenal Bentuk-bentuk Adaptasi Reptil di Alam Liar | Si Binatang
Home » Reptil » Mengenal Bentuk-bentuk Adaptasi Reptil di Alam Liar

Mengenal Bentuk-bentuk Adaptasi Reptil di Alam Liar

Reptil telah beradaptasi dalam banyak cara untuk menjaga kelangsungan hidupnya di lingkungan alaminya, termasuk bagaimana mereka mengatur suhu tubuh dan bagaimana mereka menemukan makanan. Adaptasi ini juga dapat mempengaruhi jenis perawatan yang dibutuhkan reptil peliharaan.

Bunglon

Pengaturan Suhu Tubuh

Salah satu adaptasi dengan dampak paling langsung pada perawatan reptil peliharaan adalah pengaturan suhu. Bila mamalia dapat mengatur suhu tubuh mereka secara internal, reptil adalah ektotermik, yang berarti mereka menggunakan lingkungan mereka untuk mempertahankan suhu tubuhnya.

Akibatnya, sebagian besar reptil peliharaan membutuhkan elemen panas di habitatnya agar mereka memiliki tempat untuk menghangatkan diri. Selain itu, reptil yang berasal dari daerah beriklim panas lebih cenderung aktif di malam hari sehingga mereka dapat menghindari panas yang ekstrem di siang hari.

Bertelur

Baik reptil dan amfibi bertelur untuk menghasilkan keturunan. Namun, reptil telah beradaptasi untuk menghasilkan telur yang memiliki perlindungan lebih.

Telur amfibi tidak memiliki cangkang dan harus diletakkan di dalam air agar tetap lembab. Di sisi lain, telur reptil memiliki cangkang keras untuk menjaga embrio di dalamnya tetap aman dari lingkungan dan dari pemangsa. Namun telur reptil tidak dapat diletakkan di dalam air. Jika Anda sedang membudidayakan reptil peliharaan, sediakan tempat yang kering untuk tempat induknya bertelur.

Baca Juga:  Fakta Buaya: Kebiasaan Makan dan Berburu Buaya

Perilaku Menangkap Mangsa

Kura aligator

Reptil telah beradaptasi dengan perilaku makan yang berbeda untuk meningkatkan kelangsungan hidup mereka di alam liar. Banyak reptil adalah omnivora, artinya mereka memakan hewan dan tumbuhan; yang lain adalah karnivora atau herbivora. Demikian pula, reptil telah mengadaptasi berbagai cara untuk mendapatkan makanan mereka:

– Bunglon menggunakan proyeksi lidah untuk menembakkan lidahnya ke mangsa di dekatnya, meraihnya, dan menariknya ke dalam mulutnya.

– Alligator snapping turtle (AST) / kura-kura aligator memiliki lidah yang sudah beradaptasi yang menyerupai cacing ketika mulutnya terbuka sehingga mereka dapat menipu mangsa pemburu cacing yang tidak waspada.

– Ular memiliki berbagai cara untuk menangkap dan menaklukkan mangsa, termasuk pembelitan dan bisa.

– Banyak ular peliharaan, terutama yang lebih kecil, akan memakan mangsanya hidup-hidup.

Semua adaptasi ini memungkinkan reptil untuk mendapatkan makanan di lingkungan alaminya serta penangkaran. Jika Anda ingin reptil peliharaan Anda makan makanan yang sehat, pelajarilah cara menyajikan makanan agar ular peliharaan Anda mau memakannya.

Adaptasi Protektif

Untuk bertahan hidup, reptil telah mengadaptasi sejumlah taktik pertahanan untuk menjauhkan pemangsa, seperti:

– Kamuflase agar mereka lebih sulit dikenali di lingkungan mereka.

– Warna-warna cerah untuk memperingatkan pemangsa bahwa mereka beracun.

Baca Juga:  10 Jenis Ular Kanibal yang Memakan Ular Lain

– Ekor yang bisa tumbuh kembali dapat mengalihkan perhatian pemangsa saat reptil melarikan diri.

– Tempat persembunyian untuk melarikan diri atau menghindari predator.

Pada reptil peliharaan, dua adaptasi pertama ini sering membuat bunglon dan ular karang menjadi pilihan populer. Hewan peliharaan yang memiliki ekor semacam itu tidak boleh ditarik ekornya dan ekornya tidak boleh diputus dengan sengaja hanya untuk melihatnya tumbuh kembali.

Reptil peliharaan yang menggunakan tempat persembunyian untuk keamanan mungkin tidak menghadapi predator nyata di habitat yang Anda buat untuk mereka, tetapi mereka tetap merasa lebih nyaman dan tidak terlalu stres jika Anda menyediakan kayu, daun, dan gua kecil untuk tempat mereka sembunyi di dalamnya.

Ekskresi yang Efisien

Kebanyakan reptil memanfaatkan air yang mereka ambil ke dalam tubuh mereka secara efisien. Kulit mereka tahan air sehingga mereka tidak kehilangan air melalui keringat seperti manusia. Mereka juga menyerap air sebanyak mungkin dari makanannya, yang berarti kotoran mereka lebih keras dan mudah dibersihkan. Mayoritas reptil tidak buang air kecil. Reptil mencampur limbah cair dan padatnya bersama-sama, sehingga memudahkan pembersihan kandang.

Komentar