Penyebab Ikan Cupang Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya
Ikan cupang biasanya bersemangat saat makan dan tidak membutuhkan dorongan khusus untuk mengisi perutnya. Faktanya, pemberian makan berlebihan biasanya menjadi masalah karena cupang seringkali bisa makan jauh melebihi apa yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup (baca: Apakah Ikan Cupang Bisa Menderita Kegemukan?). Tetapi bagaimana jika ikan cupang Anda mulai melambat atau bahkan berhenti makan?
Kurangnya nafsu makan sering kali merupakan tanda pertama bahwa ada sesuatu yang tidak beres di akuarium Anda. Meskipun ini merupakan tanda yang sangat umum, ini juga merupakan petunjuk yang mengundang Anda untuk meneliti lebih dalam bagaimana Anda merawat ikan Anda.
Penyebab ikan cupang tidak mau makan dapat mencakup apa saja mulai dari masalah sederhana seperti suhu hingga kondisi yang lebih serius. Jika ikan cupang Anda mulai menolak makanan, berikut adalah beberapa tips untuk dipertimbangkan yang akan membantu Anda mengatasi situasi ini.
Periksa Kualitas Air di Akuarium Cupang Anda
Salah satu alasan paling umum cupang dan ikan lain menolak makan adalah karena kondisi air yang buruk. Jika Anda tidak melakukan penggantian air secara teratur, akuarium belum sepenuhnya tersiklus, atau Anda tidak menjalankan filter, senyawa beracun dapat menumpuk hingga tingkat yang memicu stres.
Racun yang paling umum ditemukan di air akuarium adalah amonia, nitrit, dan nitrat, yang beracun dalam berbagai tingkatan. Masing-masing dapat mematikan saat konsentrasinya meningkat – amonia adalah produk limbah nitrogen paling beracun dan nitrat adalah yang paling tidak beracun dan bisa ditoleransi dengan sangat baik oleh ikan cupang.
Karena konsentrasinya terkadang dapat berubah dari sehat menjadi berbahaya dalam beberapa jam, Anda harus selalu membawa alat tes air akuarium untuk memantau kondisi air saat ikan cupang Anda berhenti makan. Pergeseran parameter kesehatan yang tiba-tiba juga dapat menyebabkan ikan cupang tidak mau makan saat tubuhnya menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Perubahan pH bisa sangat menegangkan bagi ikan dan seringkali diremehkan oleh aquarist pemula.
Ikan cupang sebenarnya lebih menyukai kondisi asam (pH 5,0-7,0), tetapi masih bisa bertahan dengan baik di air alkali (pH 7,0+). Namun perlu diingat bahwa air keran di sebagian besar negara bersifat netral hingga basa kuat dalam kimia.
Banyak aquarist menggunakan daun ketapang dalam akuarium cupang untuk menambahkan tanin dan menurunkan keasaman. Tetapi jika Anda telah melakukan penggantian air besar-besaran menggunakan air keran alkali, Anda baru saja mengubah pH secara drastis ke arah lain.
Cupang sangat tangguh dan ini kemungkinan tidak akan membunuh mereka. Tapi tentu saja ini cukup untuk membuatnya berhenti makan sampai tubuhnya menyesuaikan diri dengan perubahan pH.
Gejala Kualitas Air Buruk
Tanda-tanda keracunan amonia, nitrit, dan nitrat mencakup lebih dari sekadar tidak doyan makan. Ikan cupang Anda juga bisa menjadi lesu, menunjukkan perubahan warna insang atau bahkan berdarah, terutama di bagian sirip dan pembuluh darah. Anda mungkin melihat ikan cupang berbaring di bagian atas atau bawah akuarium, dengan tepi sirip yang tidak rata, dan terengah-engah.
Keracunan nitrat adalah yang paling mungkin dari ketiganya karena paling tidak fatal dan dapat ditoleransi untuk waktu yang lebih lama. Cupang yang keracunan nitrat akan menunjukkan insang coklat karena nitrat mulai menggantikan hemoglobin dalam darah mereka. Ini biasanya akan berakibat fatal dalam beberapa jam untuk sebagian besar ikan – tetapi organ labirin memungkinkan cupang untuk menghirup udara atmosfer dan membuat mereka tidak mati lemas.
Nitrat yang terakumulasi dalam darah mereka masih menyebabkan mereka stres, jadi Anda harus melakukan penggantian air yang banyak (~50%) dan membersihkan filter Anda untuk menyelamatkannya. Setelah kadar nitrat berkurang ke tingkat yang aman, ikan cupang Anda akhirnya akan mulai makan lagi!
Amonia dan nitrit memiliki tingkat aman yang jauh lebih rendah daripada nitrat. Tetapi obat untuk keracunan juga sama: Anda perlu melakukan penggantian air yang besar dan segera untuk membersihkan sistem ikan dari limbah nitrogen!
Perubahan pH tidak memiliki gejala langsung yang dapat Anda lihat selain kelesuan, sirip terkulai, dan kurang nafsu makan. Ikan cupang Anda pada akhirnya akan kembali bersemangat; cukup perhatikan bagaimana kimia air Anda berfluktuasi dan sesuaikan air yang masuk untuk menghindari lonjakan ini di masa depan!
Bagaimana dengan Suhu?
Cupang adalah salah satu jenis ikan tropis yang paling kuat dan dapat bertahan hidup di titik ekstrem yang dapat membunuh ikan lain. Tetapi sebagai ikan asli Asia Tenggara, mereka lebih suka air hangat dan panas (24-29 derajat Celsius). Mereka mentolerir kondisi suhu kamar, tetapi akan menjadi stres secara signifikan ketika suhu turun di bawah 21 derajat Celsius untuk jangka waktu yang lama.
Cupang adalah hewan berdarah dingin, yang berarti metabolisme mereka melambat di lingkungan yang lebih dingin. Detak jantung, impuls saraf, pembelahan sel, dan pencernaan semuanya melambat. Mereka makan lebih sedikit tetapi juga mengalami penurunan pertumbuhan dan respons kekebalan, membuat mereka rentan terhadap masalah pencernaan dan infeksi.
Gejala Kondisi Air yang Terlalu Dingin
Cupang yang kedinginan kemungkinan akan menggantung lemas di dekat permukaan atau dasar. Dia akan enggan menjelajahi lingkungannya karena perlu menghemat energi. Cupang yang kedinginan biasanya akan makan sekali sehari, tetapi tidak akan menunjukkan kekenyangan terus-menerus seperti yang ditunjukkan oleh cupang di lingkungan yang hangat.
Termometer akuarium akan menunjukkan pada Anda suhu akuarium untuk mempertimbangkan apakah Anda butuh heater atau tidak. Berhati-hatilah untuk memilih heater dengan watt yang tepat karena heater yang terlalu kuat dapat membuat akuarium kecil terlalu panas. Heater yang terlalu kuat bahkan dapat membakar ikan yang bersentuhan dengannya.
Apakah Anda Terlalu Sering Memberi Makan Ikan Cupang?
Mungkinkah cupang Anda tidak makan mau karena dia sudah kenyang? Cupang adalah pemakan yang agresif, tetapi mereka tidak membutuhkan makanan sebanyak yang mereka inginkan. Di sebagian besar akuarium rumahan, tidak ada arus kuat untuk dilawan cupang, tidak ada pesaing yang harus dilawan, atau kerumunan betina untuk dikawini. Singkatnya, cupang pada dasarnya adalah pemalas di akuarium nano mereka dan hanya butuh sedikit makanan.
Tanda-tanda Ikan Cupang Sudah Kenyang
Cupang yang kenyang tidak mudah dikenali karena mereka cenderung terlihat agak montok setiap saat. Sebagai aturan praktis, perut ikan cupang saat kenyang kira-kira sebesar mata. Pemberian makan di luar takaran ini terlalu banyak dan akan tidak dimakan, dicerna sebagian, atau hanya menyebabkan penimbunan lemak. Jika perutnya bengkak tanpa sisik yang keluar dengan cara yang tidak wajar, cupang Anda tidak perlu makan karena sudah kenyang.
Pengamatan adalah kuncinya. Anda harus membiasakan diri melihat cupang makan sehingga Anda tahu persis berapa banyak yang dia butuhkan. Jadi ketika Anda pertama kali memberikan makanan, cobalah tawarkan hanya beberapa pelet, bukan seluruh makanan sekaligus. Jika cupang Anda menunjukkan respons yang kurang bersemangat, kemungkinan besar dia sudah kenyang dan tidak membutuhkan pelet lagi.
Berhati-hati saat memberi makan memiliki manfaat tambahan untuk memastikan sisa makanan Anda tidak membusuk. Makanan yang membusuk adalah sumber utama amonia, yang dapat menyebabkan keracunan amonia (lihat di atas). Jika Anda memiliki serok kecil, Anda dapat membuang sisa-sisa flake atau pelet di akuarium.
Apakah Anda Menawarkan Makanan Baru untuk Ikan Cupang Anda?
Cupang adalah pemakan yang bersemangat, tetapi terkadang mereka bisa sangat pilih-pilih. Ini sangat umum jika Anda telah melatih cupang untuk makan hanya satu jenis makanan kemasan selama bertahun-tahun. Jika Anda telah cukup lama memberi cupang Anda satu merek pakan serpih tertentu, peralihan tiba-tiba ke pelet dapat mengejutkan mereka.
Cupang juga dapat dimanjakan dengan sajian lezat seperti cacing Tubifex dalam waktu lama. Ini adalah makanan paling umum yang membuat cupang “kecanduan” karena kaya akan lemak dan protein. Kandungan lemak yang tinggi juga akan membuat mereka kenyang, menumpulkan nafsu makan mereka.
Meskipun kami merekomendasikan menawarkan makanan hidup dan beku untuk menyeimbangkan nutrisi yang hilang dari pakan kemasan, ada baiknya untuk tidak memakai satu jenis pakan terlalu lama. Camilan baik untuk diberikan, tetapi ingatlah untuk mencampurnya. Ini adalah pendekatan terbaik bukan hanya untuk diet seimbang, tetapi juga mendapatkan warna yang baik dan kesehatan yang optimal untuk cupang Anda!
Tanda Ikan Cupang Anda Tidak Mengenali Pakan Baru
Cupang yang sama sekali tidak mengenali makanan barunya seringkali akan berlari untuk menyelidiki apa yang telah Anda masukkan ke akuarium. Dia kemudian akan mempelajarinya dengan seksama karena cupang memiliki penglihatan yang sangat baik untuk memilih mangsa yang terperangkap di dekat permukaan. Dia mungkin mencoba beberapa gigitan, kemudian memuntahkan kembali peletnya. Jika dia melakukan ini beberapa kali berturut-turut, kemungkinan formulanya terasa aneh atau konsistensinya salah.
Cupang yang telah diberi makan makanan lunak seperti makanan beku dan serpih lalu dialihkan ke pelet keras sering menunjukkan perilaku ini. Pelet beraroma dan rasanya enak, tetapi konsistensinya kurang disukai cupang.
Karena cupang baru mungkin lebih terbiasa dengan pelet lunak, makanan beku yang dicairkan, atau makanan “mewah” lainnya, kami sarankan untuk menawarkan pakan-pakan ini pada ikan Anda selama beberapa hari pertama. Stres dari lingkungan baru juga dapat semakin menekan respons makannya, jadi bersabarlah.
Cupang Anda mungkin enggan menyantap pelet keras atau campuran makanan serpihan yang terasa aneh pada awalnya. Tapi cupang yang sehat jarang mengabaikan makanan selama lebih dari beberapa hari. Jika dia melanjutkan puasanya, kemungkinan besar ada masalah mendasar lainnya, seperti penyakit atau kualitas air yang buruk.
Anda juga dapat mencoba merendam pelet keras terebih dahulu. Ini membuatnya lebih lembut dan lebih enak untuk cupang yang suka pilih-pilih makanan. Kami merekomendasikan merendamnya terlebih dahulu dalam ekstrak bawang putih, yang diperkaya dengan vitamin untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan membuat rasa dan aromanya menjadi jauh lebih menarik. Dan sama seperti pada manusia, bawang putih meningkatkan ketahanan penyakit pada cupang dan ikan akuarium lainnya!
Apakah Ikan Cupang Anda Menunjukkan Tanda-tanda Penyakit?
Gejala penyakit dapat luput dari perhatian selama berhari-hari atau berminggu-minggu jika Anda sibuk. Sangat disayangkan karena bahkan penyakit yang biasanya berakibat fatal dapat diatasi jika diketahui cukup dini. Penurunan atau penghentian total makan seringkali merupakan petunjuk pertama sebelum gejala lain muncul.
Jika Anda melihat ikan cupang Anda tidak mau makan, periksa dengan cermat apakah ada siripnya yang sobek, bercak kulit yang berubah warna, warna pucat, pertumbuhan yang tidak jelas, pembengkakan, dan kelainan lainnya. Sisik yang menonjol, mata berkabut, luka kecil, apa pun yang terlihat tidak biasa.
Sirip cupang yang panjang sangat rentan terhadap pembusukan sirip dan membutuhkan perawatan cepat karena penyakit ini dapat mematikan. Cedera yang tidak disadari dikombinasikan dengan kualitas air yang buruk menyebabkan kondisi yang sempurna untuk penyakit. Dropsy dan popeye juga merupakan penyakit umum cupang yang disebabkan oleh infeksi bakteri internal. Seperti busuk sirip, penyakit ini bisa diobati jika diketahui lebih awal!
Terakhir, sedikit garam akuarium selalu merupakan hal yang bagus untuk ikan yang lesu. Garam membantu mengatur fungsi insang dan pertukaran ion antara ikan dan lingkungannya. Ini juga merangsang lapisan lendir, yang penting untuk ketahanan ikan terhadap penyakit.
Penyakit Ikan Cupang Umum yang Harus Diwaspadai
Penyakit cupang umum yang harus diwaspadai tidak hanya busuk sirip, tetapi juga ich dan jamur tubuh. Ich muncul seperti bintik putih di kulit mereka. Ich sebenarnya adalah parasit menular dan Anda memerlukan obat berbasis tembaga untuk membunuhnya.
Cupang yang menderita ich akan sering berhenti makan dan menghabiskan banyak waktu menggaruk tubuh di kerikil, tanaman, dan permukaan lainnya. Untungnya, jika Anda mengetahuinya cukup awal, ich jarang berakibat fatal.
Busuk sirip dan jamur tubuh bisa lebih berbahaya. Penyakit-penyakit ini membutuhkan luka terbuka untuk berkembang. Namun penyebab utamanya adalah air yang kotor, di mana spora bakteri dan jamur dapat menumpuk hingga tingkat berbahaya.
Cupang yang diserang penyakit jamur juga memiliki sistem kekebalan yang buruk karena kadar amonia atau nitrat yang tinggi. Jadi obati cupang Anda dengan obat antijamur dan lakukan penggantian air secara teratur untuk membasmi spora infeksius dari akuarium Anda.
Kesimpulan
Seperti yang Anda lihat sekarang, ada banyak kemungkinan penyebab ikan cupang Anda tidak mau makan. Kualitas air dan suhu dingin adalah hal pertama yang perlu diperhatikan. Tetapi ada juga kemungkinan bahwa cupang Anda adalah pemilih makanan, atau lebih buruk lagi, sakit dengan penyakit yang memerlukan pengobatan.
Terkadang cupang Anda menolak makan karena alasan misterius. Jika kemungkinan penyebab di atas tidak terjadi, Anda hampir pasti akan melihat ikan Anda mulai makan lagi dalam hitungan jam hingga hari, tanpa campur tangan Anda.
Dan bahkan jika ada masalah yang harus diatasi, cupang cenderung bisa bangkit kembali dalam beberapa jam atau hari setelah Anda menemukan dan memperbaiki penyebab turunnya selera makan mereka. Sifat tahan banting alami cupang adalah alasan tingginya popularitas mereka selain kecantikannya tentu saja.