9 Hewan Luar Biasa yang Memiliki Belalai (Beserta Gambarnya)
Gajah adalah hewan berbelalai yang paling umum, tetapi mereka bukan satu-satunya di dunia. Ada berbagai macam hewan dengan ciri ini. Dan meskipun belalai mereka mungkin tidak sebesar gajah, semuanya memiliki tujuan yang sama.
Bagian tubuh ini dimulai baik dari hidung atau mulut hewan, dan belalai hadir dalam berbagai ukuran dan biasanya berongga dengan fleksibilitas tambahan. Hewan menggunakan belalainya saat makan atau bahkan minum air.
Bagi banyak dari hewan ini, belalai berfungsi sebagai tangan untuk memegang berbagai hal. Berikut ini adalah sembilan hewan yang memiliki belalai dan cara penggunaannya.
Daftar Hewan Berbelalai
1. Gajah
Belalai gajah disebut juga proboscis. Ini adalah belalai yang unik karena memiliki lebih dari 100.000 otot dan tendon. Hal ini memungkinkannya menjadi sangat fleksibel dan kuat, sehingga gajah bisa menggunakannya sebagai tangan. Tingginya juga bisa mencapai empat meter, memungkinkan gajah untuk meraih makanan di pepohonan.
Belalai adalah perpanjangan yang memungkinkan gajah untuk bernapas, mengambil makanan untuk dimakan, menyedot air untuk minum, dan berkomunikasi. Belalai gajah sangat kuat sehingga dapat mencabut seluruh pohon dan menyebabkan banyak kerusakan.
Selain itu, belalai juga bisa mengambil air untuk membersihkan tubuh gajah dan gajah lain di sekitarnya. Mereka menggunakan alat ini sebagai hidung untuk mencium sekitar. Belalai juga sangat sensitif terhadap bau yang memungkinkan gajah menjauhkan diri dari bahaya yang berkilo-kilometer jauhnya.
2. Tapir
Meskipun mereka mungkin menyerupai babi, tapir sebenarnya lebih berkerabat dengan badak dan kuda. Mereka memiliki belalai pendek, yang merupakan perpanjangan dari hidung dan bibir atas mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka menggunakannya untuk mencium dan membantu mereka menghindari bahaya.
Meski belalainya relatif pendek, tapir menggunakannya untuk mencari makan dengan mengambil cabang dan buah-buahan. Mereka umumnya herbivora dan memakan tanaman setiap pagi dan sore hari. Beberapa spesies tapir memiliki belalai yang sedikit lebih panjang yang beradaptasi untuk memegang benda selain saat makan.
Seperti gajah, tapir juga suka menghabiskan waktu di air dan lumpur, dan mereka sering ditemukan berenang atau bermain di tanah basah.
3. Anteater Raksasa
Hewan yang sering disamakan dengan trenggiling ini memiliki belalai panjang dengan lubang hidung dan mulut di ujungnya. Ini adalah salah satu di antara empat spesies anteater yang terbesar dari kelompoknya. Belalai mereka tidak memiliki tujuan lain selain membantu mereka memakan rayap dan semut, sesuai namanya (anteater = pemakan semut).
Anteater raksasa adalah hewan yang tidak memiliki gigi karena tidak membutuhkannya. Sebaliknya, mereka menggunakan lidahnya yang panjang dan kuat untuk menyedot makanan dari lubang dan gundukan. Hewan unik ini bisa memakan hingga 30.000 ekor semut per hari.
Hewan ini tidak hanya berkeliaran di darat, tetapi mereka juga menghabiskan banyak waktu di air. Mereka adalah perenang yang sangat baik dan menggunakan belalai panjang mereka sebagai snorkel.
4. Antelop Saiga
Antelop kecil ini memiliki hidung seperti belalai yang tampak menarik yang menempatkannya pada daftar hewan berbelalai ini. Belalainya merupakan perpanjangan dari hidungnya yang biasanya mengarah ke bawah.
Ini adalah adaptasi yang membantu menghangatkan tubuh dari udara musim dingin dan menyaring debu selama bulan-bulan panas. Antelop saiga jantan bisa mengaum keras berkat belalainya, yang membantu menarik pasangan. Semakin kuat aumannya, semakin besar ukuran tubuh jantan, sehingga menarik pasangan yang cocok.
Hidung juga membantu dalam komunikasi di antara antelop dengan memperingatkan satu sama lain tentang bahaya yang akan datang.
5. Babi Hutan
Babi hutan memiliki belalai pendek yang dapat dianggap sebagai hidung yang menonjol. Ini cukup ampuh karena membuat indra penciuman babi hutan cukup baik, yang membantu mereka di alam liar di mana mereka bisa mencium pemangsa.
Meski babi hutan relatif kecil dan tampak tidak berbahaya, mereka cukup kuat dan diketahui bisa menyerang dan bahkan membunuh manusia yang terlalu dekat dengan mereka. Mereka adalah hewan ganas yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada manusia serta hewan peliharaan dan hewan ternak lainnya.
Namun manusia memburu mereka untuk diambil dagingnya, dan bahkan ada tombak unik untuk membunuh mereka yang dikenal sebagai tombak babi hutan.
6. Celurut Gajah
Meskipun mereka memiliki nama celurut, bukti terbaru menunjukkan bahwa mereka tidak termasuk dalam keluarga celurut. Hewan kecil berbelalai ini lebih dekat hubungannya dengan aardvark dan sapi laut.
Makhluk mungil ini memiliki belalai panjang yang memanjangkan hidungnya dan cukup lentur, persis seperti gajah. Moncongnya bergerak ke segala arah, jadi mereka menggunakannya untuk mencium predator untuk perlindungan.
Habitat mereka adalah di pegunungan dan hutan Afrika, di mana mereka memakan serangga kecil seperti semut dan ngengat. Ada lebih dari 20 spesies tikus celurut dengan warna dan kebiasaan yang berbeda.
Namun tidak seperti gajah besar, celurut gajah memiliki umur yang relatif pendek, yaitu empat tahun, dan mereka kebanyakan hidup berpasangan untuk berkembang biak.
7. Monyet Bekantan
Anggota lain dalam daftar hewan berbelalai ini adalah monyet bekantan. Belalai mereka adalah perpanjangan dari hidung mereka yang mereka gunakan dalam berbagai cara.
Pejantan mengembang moncongnya untuk menarik pasangan. Mereka bersaing dengan pejantan lain untuk memastikan hidung mereka lebih signifikan untuk mendapatkan pasangan terbaik.
Mereka juga menggunakan belalainya untuk mengekspresikan kemarahan, termasuk saat beranak. Monyet-monyet ini juga menggembungkan hidungnya dan mengeluarkan suara keras ketika mereka dalam bahaya. Ini untuk memperingatkan pemangsa mereka dan juga monyet lain agar tidak mendekat.
Bekantan adalah salah satu perenang terbaik yang bukan hewan air karena hidungnya yang bisa berfungsi sebagai snorkel.
8. Gajah Laut
Ada dua jenis gajah laut, utara dan selatan. Gajah laut selatan adalah yang terbesar dari semua gajah laut karena beratnya bisa mencapai 3,6 ton. Namun mereka tidak mendapatkan namanya dari ukurannya, melainkan dari belalainya.
Satu fakta menarik tentang hewan air ini adalah hanya jantan yang memiliki belalai. Mereka menggembungkannya ke ukuran besar, memungkinkan mereka mengaum, menakuti gajah laut jantan lainnya. Belalai juga memungkinkan gajah laut menghasilkan suara yang membantu mereka berkomunikasi atau memperingatkan gajah laut lain saat dalam bahaya.
Belalai gajah laut juga berguna saat bertarung karena mereka bisa menggunakannya untuk menampar lawan mereka ketika mereka tidak menggigitnya.
9. Aardvark
Juga dikenal sebagai antbear, mereka adalah hewan sub-Sahara dengan moncong panjang, yang merupakan perpanjangan hidung mereka. Tidak seperti hewan lain dengan hidung yang lebih panjang, hidung aardvark tidak memiliki tujuan lain selain bernapas dan mencium.
Satu kualitas unik tentang belalai aardvark adalah mereka dapat menutupnya dengan sukarela. Mereka melakukan ini untuk menghindari masuknya debu dan serangga, terutama ketika mereka sedang menggali terowongan.
Selain itu, mereka adalah hewan nokturnal, sehingga mereka hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan. Mereka kebanyakan memakan serangga kecil seperti rayap dan semut, yang mereka gali menggunakan cakarnya yang panjang.
–oOo–
Itulah hewan-hewan utama yang memiliki belalai di alam liar. Meskipun mereka semua mungkin memiliki ciri ini, perpanjangan hidung atau bibir atas mereka, mereka menggunakannya untuk alasan yang berbeda.
Misalnya, beberapa belalai lebih fleksibel daripada yang lain, sementara yang lain lebih kuat dan lebih berguna dalam pertarungan. Belalai adalah adaptasi penting bagi banyak hewan, beberapa di antara mereka tidak bisa melakukan apa-apa tanpanya.