15 Hewan yang Meminum Darah dan Fakta Menariknya
Bila vampir penghisap darah seperti Dracula adalah karya fiksi, sebenarnya ada hewan yang meminum darah. Tindakan mengkonsumsi darah dikenal sebagai hematophagy dan merupakan praktik umum pada hewan tertentu. Pada artikel ini kita akan membahas 15 jenis hewan yang meminum darah, belajar sedikit tentang mereka dan inang apa yang mereka targetkan ketika mereka ingin makan.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa hewan dan serangga tertentu memilih darah sebagai bagian dari makanan mereka. Darah kaya akan lipid dan protein, jadi sebenarnya darah cukup bergizi. Pada beberapa hewan, ini adalah cara mudah untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dan darah merupakan bagian dari seluruh makanan mereka. Bagi hewan lain itu adalah cara untuk melengkapi makanan mereka dengan nutrisi yang mungkin lebih sulit didapat di lingkungan mereka.
Berikut adalah daftar 15 hewan peminum darah dan di mana Anda dapat menemukannya. Beberapa mungkin sudah Anda ketahui, sementara yang lain mungkin akan mengejutkan Anda.
1. Nyamuk
Nyamuk mungkin adalah penghisap darah yang paling terkenal. Berlawanan dengan kepercayaan umum, sebenarnya hanya nyamuk betina yang menggigit hewan dan manusia untuk mengisap darahnya. Kedua jenis kelamin nyamuk meminum gula dan nektar untuk mendapatkan energi. Ini sudah cukup bagi nyamuk jantan untuk hidup.
Namun nyamuk betina membutuhkan lipid dan protein ekstra yang ditemukan dalam darah untuk bereproduksi dan bertelur. Ketika seekor nyamuk menggigit, dia menyuntikkan air liur dengan sifat antikoagulan ke inangnya untuk mencegah darah membeku saat mereka minum.
Sayangnya virus dan parasit yang dibawa nyamuk dapat menular ke manusia melalui injeksi air liur ini dan menyebabkan penyakit seperti virus demam berdarah, West Nile, malaria, dan Zika. Anda dapat menemukan nyamuk di setiap negara di seluruh dunia, termasuk nyamuk Arktik yang dapat bertahan hidup dari iklim dingin di habitat tundra.
2. Pinjal
Pinjal adalah serangga kecil yang tidak bisa terbang yang bisa melompat hingga 200 kali panjang tubuhnya. Mereka bertahan hidup dengan meminum darah dan akan melompat dari inang ke inang. Pinjal makan dari banyak mamalia kecil seperti anjing, kucing, kelinci, tupai dan tikus, serta burung. Mereka memiliki bentuk sempit yang hampir membuatnya tampak rata. Ini membantu mereka menggali melalui bulu untuk menempel pada kulit sebelum menusuknya untuk mengambil darah.
Jika anjing atau kucing Anda pernah terkena pinjal, Anda tahu bahwa kutu itu sangat sulit untuk dibasmi dan tampaknya berkembang biak dengan cepat. Pinjal akan bertelur baik langsung pada hewan inangnya maupun di sarang/liangnya.
Jika hewan peliharaan membawa pinjal ke dalam rumah, mereka dapat menyebar dengan cepat karena telur yang diletakkan pada hewan peliharaan dapat dengan mudah jatuh ke karpet dan tempat tidur di mana mereka akan membentuk koloni baru. Ada sekitar 2.500 spesies pinjal di seluruh dunia dan mereka lebih menyukai habitat yang lembab dan teduh.
3. Caplak
Caplak adalah serangga parasit kecil yang dapat berkisar dari 0,3 sampai 1,5 cm dan berkembang ketika mereka kenyang dengan darah. Mereka meminum darah dari hewan berdarah dingin dan panas, termasuk burung, anjing, reptil, dan manusia. Darah adalah satu-satunya makanan yang mereka konsumsi.
Caplak tidak bisa terbang atau melompat, tapi mereka menemukan inangnya dengan pencarian. Selama pencarian, caplak menempel pada daun atau bilah rumput dengan kaki belakang mereka, dan menahan kaki depan mereka tetap terentang. Saat hewan inang lewat, caplak bisa langsung mencengkeram lalu naik ke tubuhnya.
Air liur caplak memiliki protein dengan sifat anti-inflamasi yang meringankan sakit di area gigitan sehingga sebagian besar inang tidak merasa telah digigitnya. Cara ini memungkinkan caplak untuk tetap menempel pada inangnya sambil meminum darah selama beberapa hari. Setelah kenyang, caplak akan lepas dengan sendirinya.
Beberapa spesies juga dapat membawa infeksi dan penyakit bakteri, seperti penyakit Lyme dan demam berbintik Rocky Mountain. Mereka dapat ditemukan di sebagian besar negara di seluruh dunia, biasanya di daerah pegunungan, hutan, dan area berumput.
4. Serangga Penghisap Darah Timur
Serangga penghisap darah timur (conenose) adalah anggota dari keluarga “kissing bug” dan dapat ditemukan di Amerika Utara dan Amerika Latin. Serangga ini panjangnya sekitar 2,5 cm, berwarna hitam dengan pita merah di sepanjang sisinya. Sebagian besar tidak terlihat di siang hari, kemudian muncul di malam hari untuk memakan darah mamalia seperti kucing, rakun, tikus, dan bahkan manusia.
Kissing bug mendapatkan nama ini karena mereka tampaknya lebih suka menggigit orang di wajah dan di sekitar mulut. Gigitan mereka tidak terlalu menyakitkan, hanya menjengkelkan. Namun Anda pasti tidak ingin mendapatkan “ciuman” dari mereka, terutama karena spesies ini dikenal sebagai pembawa parasit yang menyebabkan penyakit Chagas. Penyakit ini dapat merusak sistem saraf pusat dan jantung Anda.
5. Hood Mockingbird
Sejauh ini kita hanya menyebutkan serangga, tetapi mereka bukan satu-satunya jenis hewan yang meminum darah. Burung juga bisa! Burung hood mockingbird berasal dari Pulau Española, yang berada di Kepulauan Galápagos di lepas pantai Ekuador. Mereka dikenal sangat teritorial dan agresif.
Hood mockingbird terutama adalah hewan pemulung yang akan memakan telur burung laut dan bangkai hewan yang dibunuh oleh predator lain seperti elang. Meski mereka tidak melukai hewan lain untuk mengambil darahnya, mereka akan minum darah dari hewan yang sudah terluka. Ini terjadi terutama pada luka yang dimiliki burung lain dan singa laut.
Konon mereka tidak takut pada manusia dan akan sering mengejar wisatawan untuk mendapatkan makanan atau air. Mereka juga akan mematuk botol air dan benda mengkilap karena penasaran.
6. Lintah
Kebanyakan lintah mengintai di habitat air tawar, seperti danau, rawa-rawa, dan kolam. Namun beberapa dapat ditemukan di lingkungan darat atau laut. Ada 650 spesies lintah di seluruh dunia. Meski berbagai jenis lintah makan dengan cara yang berbeda, dan tidak selalu dari inang yang hidup, jenis lintah yang kebanyakan orang pikirkan ketika Anda mengucapkan kata “lintah” adalah lintah penghisap darah.
Mereka adalah cacing lembut berwarna gelap dengan pengisap di setiap ujung tubuhnya. Menggunakan lendir dan pengisap, mereka akan menempel pada kulit dan menyuntikkan hirudin antikoagulan ke dalam darah inang agar darah tetap mengalir. Jenis lintah ini umumnya tidak membahayakan inangnya dan akan lepas begitu hisapan darahnya sudah cukup, yang bisa memakan waktu hingga beberapa jam. Lintah digunakan untuk pengambilan darah dalam pengobatan kuno selama ribuan tahun.
7. Cooper’s Nutmeg
Cooper’s Nutmeg adalah siput laut berukuran sedang hingga besar yang hidup di bagian timur Samudra Pasifik dari pusat Baja California hingga Monterey, California. Inang utama mereka adalah ikan pari listrik Pasifik, di mana mereka akan meminum darahnya hingga 40 menit. Siput ini menempelkan diri pada ikan pari, memotong dagingnya, dan menggeliat ke dalam luka untuk mulai makan.
8. Kelelawar Vampir
Kelelawar vampir biasanya memakan darah hewan yang sedang tidur seperti kuda, babi, dan sapi. Selama perburuan malam hari, mereka dapat meminum darah dari inangnya selama sekitar 30 menit. Alih-alih mengisap darah, mereka akan menggunakan gigi mereka untuk membuat sayatan kecil dan menjilat darah yang mengalir keluar dengan lidah mereka. Lidah mereka mengandung alur khusus yang membantu menangkap darah, dan air liur mereka memiliki sifat antikoagulan untuk menjaga darah agar tidak membeku saat mereka makan.
Kelelawar vampir tidak suka berbagi makanannya dan akan melawan kelelawar lain yang mencoba minum dari hewan yang sama. Kelelawar ini berasal dari Amerika Latin, dari Meksiko hingga Chili. Mereka lebih suka iklim yang hangat dan lembab dan bertengger di pohon, gua, dan bangunan yang ditinggalkan.
9. Lamprey Laut
Lamprey laut penghisap darah adalah makhluk mirip belut dengan tujuh insang dan dua sirip punggung. Mereka biasanya hidup di habitat laut di sepanjang Pantai Atlantik Amerika dan Eropa, tetapi akan berenang di sungai air tawar untuk berkembang biak. Sistem khusus dalam tubuh mereka memungkinkan mereka untuk mentolerir berbagai salinitas dan beralih antara air laut dan air tawar.
Ikan tanpa rahang ini memiliki lidah seperti kikir dan mulut pengisap bulat besar, dikelilingi oleh gigi kecil yang tajam. Mereka menempel pada ikan lain dengan giginya dan menggunakan mulutnya yang seperti cangkir hisap untuk mengeluarkan daging dan menusuk tubuh inang dengan lidah bergigi tajam. Cairan yang disebut lamphredin diproduksi di mulut mereka untuk mencegah pembekuan darah. Korban mereka biasanya mati karena kehilangan darah atau infeksi.
Lamprey laut adalah spesies invasif di Great Lakes di mana mereka telah merusak populasi ikan trout secara serius.
10. Candiru
Candiru adalah spesies ikan lele kecil, tumbuh sekitar 2,5 cm panjangnya dan berasal dari sungai Orinoco dan Amazon. Ikan parasit ini menyerang ikan lain untuk diambil darahnya dengan berenang ke dalam insang dan menambatkan diri ke dalamnya. Mereka memiliki tubuh seperti belut dengan penampilan transparan, memungkinkan mereka menyelinap ke inangnya dengan mudah.
11. Vampire Finch
Vampire finch adalah burung yang beradaptasi dengan meminum darah sebagai suplemen makanan. Berasal dari Kepulauan Galápagos, mereka terkadang memakan darah burung laut, seperti angsa batu berkaki biru atau Nazca. Yang cukup menarik, burung laut tidak keberatan dipatuk sampai ada darah.
Para ilmuwan percaya bahwa kebiasaan minum darah ini mungkin telah berkembang “secara tidak sengaja.” Vampire finch awalnya mematuk angsa batu untuk menghilangkan serangga dari bulunya dan secara tidak sengaja mengambil darah selama proses tersebut. Kini, vampire finch hanya akan meminum darah ketika serangga dan makanan lain seperti biji-bijian langka dan mereka membutuhkan nutrisi ekstra itu.
12. Kupu-kupu
Kupu-kupu memang cantik, serangga berwarna-warni yang biasa kita kaitkan dengan bunga yang semarak, bukan penghisap darah! Sebagian besar hal ini benar, di samping sumber makanan utama kupu-kupu adalah nektar yang mereka kumpulkan dari bunga. Namun mereka terkadang memiliki selera pada darah. Jangan khawatir, mereka tidak dapat menggigit, menyengat, atau menimbulkan luka apapun. Mereka tidak akan mengejar Anda di sekitar halaman untuk mengisap darah Anda.
Kupu-kupu telah diamati menggunakan probosis mereka untuk megisap darah, air mata, keringat, dan cairan yang menetes dari buah yang membusuk, kotoran, atau mayat yang membusuk. Kedengarannya agak menjijikkan, tetapi semua cairan ini mengandung mineral, asam amino, atau natrium berbeda yang membantu melengkapi pola makan kupu-kupu.
Karena satu-satunya cara mengasup nutrisi pada kupu-kupu adalah dengan meminum cairan, mereka tidak memiliki banyak pilihan sumber makanan. Jadi jika mereka menemukan hewan mati atau genangan darah, mereka mungkin akan berhenti sejenak untuk meminumnya.
13. Kutu Busuk
Kutu busuk yang menyebalkan ini dapat muncul di semua wilayah di dunia, hama yang dikenal manusia selama ribuan tahun. Makanan mereka hanya terdiri atas darah. Bagian khusus di mulut mereka dapat menyayat kulit, kemudian menyuntikkan obat penghilang rasa sakit dan antikoagulan.
Meskipun gigitan awal mungkin tidak terasa, tempat gigitan biasanya akan menimbulkan beberapa jenis reaksi alergi seperti kemerahan, bengkak, dan gatal. Sesuai namanya, bed bug alias kutu busuk hidup di ranjang atau sofa. Mereka akan keluar pada malam hari dan menggigit orang saat mereka tidur di area kulit yang terbuka seperti wajah, kaki, dan lengan.
Kutu busuk biasanya menyebar melalui kain seperti pada pakaian seseorang, ransel atau koper, dan furnitur seperti tempat tidur dan sofa. Mereka mungkin terdengar sangat mirip pinjal, namun mereka tidak diketahui berkembang biak di bulu hewan, dan meskipun mereka mungkin menggigit hewan peliharaan, hewan peliharaan bukanlah pembawa kutu busuk.
14. Ngengat Vampir
Spesies ngengat ini mendapatkan nama umum ngengat vampir karena kebiasaannya yang diamati pada pejantan yang meminum darah dari hewan vertebrata. Mereka dapat ditemukan di Malaysia, Ural, dan bagian selatan dan utara Eropa. Probosis mereka secara khusus dikembangkan untuk dapat menembus kulit hewan, dan mereka mengayunkannya ke depan dan ke belakang pada kulit untuk membuat tusukan.
Diperkirakan bahwa kemampuan menusuk ini mungkin awalnya telah berkembang untuk menembus buah dengan kulit yang keras. Mereka kadang-kadang akan minum dari manusia, dan meskipun meninggalkan ruam gatal, itu tidak menyebabkan kerusakan.
15. Oxpecker
Oxpecker adalah burung asli Afrika. Saat ini ada dua spesies oxpecker, paruh kuning dan paruh merah. Oxpecker paruh kuning ditemukan di wilayah sub-Sahara dan oxpecker paruh merah ditemukan di Afrika bagian timur.
Burung-burung ini memakan ektoparasit (caplak, larva lalat, dan serangga lainnya) dari kulit mamalia besar seperti sapi, jerapah, zebra, dan impala. Meskipun hal ini terdengar seperti hubungan yang saling menguntungkan, dalam beberapa tahun terakhir oxpecker lebih diklasifikasikan sebagai parasit itu sendiri. Mereka meminum darah hewan yang memiliki luka dan gigitan serangga, dan akan mematuki luka tersebut untuk mendapatkan lebih banyak darah.