Penyebab Kelinci Tidak Bisa Bergerak Meski Masih Bernafas
Kelinci adalah hewan aktif yang dapat bergerak lincah dalam situasi yang tepat. Sebagai makhluk sensitif yang mendambakan keamanan, ancaman apapun bisa membuat mereka bergerak seperti kilat. Bahkan meski berniat baik, seorang pemilik kelinci dapat membuat kelincinya ketakutan dan lari tunggang langgang secara tidak sengaja.
Seekor kelinci yang lemas tidak bergerak menandakan ada masalah serius. Meskipun Anda masih dapat melihatnya bernafas, Anda mungkin khawatir jika dia akan mati. Di sini kami membahas mengapa kelinci Anda masih bernapas namun tidak bergerak. Kami memahami alasan mengapa kelinci Anda tidak dapat bergerak dan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantunya.
Mengapa kelinci Anda tidak bergerak?
Ada banyak alasan mengapa kelinci berhenti bergerak, meskipun mereka masih bernafas. Kekhawatiran pertama adalah bahwa kelinci mungkin menderita penyakit serius. Kita juga perlu mencari tahu apakah ada alasan lain yang membuat kelinci tidak bisa bergerak.
Ini bisa karena situasi lingkungan, kecelakaan, atau masalah kontekstual lainnya. Jika kelinci tidak bergerak tetapi masih bernafas, itu berarti mereka masih hidup. Namun mereka mungkin menderita salah satu dari masalah berikut:
- Trauma
- Usia lanjut
- Kelumpuhan
- Stres
- Serangan hawa panas
- Hipotermia
- Anoreksia patologis
Apa pun penyebab kelinci Anda lemas, penting untuk membawanya ke dokter hewan. Tindakan cepat sangat penting diambil dalam sebagian besar situasi untuk memastikan keselamatan kelinci Anda.
Trauma
Trauma, kecelakaan, jatuh dari ketinggian, atau serangan hewan lain bisa membuat kelinci kita berhenti bergerak. Ini bisa juga karena benturan dan kerusakan internal yang ditimbulkan (jika tidak ada luka luar yang terlihat). Tulang yang patah bisa menyebabkan seekor kelinci kesakitan parah, yang membuatnya tidak bisa bergerak tetapi masih bernafas. Jika Anda melihat kelinci Anda jatuh atau mengalami trauma, segera bawa ke dokter hewan jika dia tidak bergerak.
Usia lanjut
Seperti semua organisme hidup, tubuh kelinci akan mengalami keausan seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan masalah tertentu seperti osteoarthritis. Vitalitas dan energinya mungkin menurun, yang bermanifestasi dalam gerakan terbatas, bahkan jika dia masih bernafas. Pada akhirnya, kelinci akan menghabiskan lebih banyak waktunya di sepanjang hari dengan tidak bergerak.
Penuaan adalah perkembangan yang progresif. Jika Anda melihat kelinci Anda semakin jarang bergerak seiring bertambahnya usia, itu wajar. Namun jika kelinci Anda tiba-tiba berhenti bergerak, ini berarti ada sesuatu yang lain terjadi padanya.
Kelumpuhan
Kelinci dapat menderita kelumpuhan karena berbagai alasan. Ini menyebabkan mereka dapat bernapas tetapi tidak bergerak. Ada tiga jenis utama kelumpuhan kelinci:
– Kelumpuhan neurologis: Ketika kelinci menderita cedera tulang belakang yang mempengaruhi sumsum tulang belakang atau saraf perifer dari ekstremitas, mereka mungkin mengalami paresis (kelemahan otot) atau kelumpuhan. Ini kemungkinan akan disertai dengan tanda-tanda neurologis lainnya. Pasteurella multocida adalah bakteri yang dapat menyebabkan ensefalitis pada kelinci, yang mengakibatkan kelumpuhan sekunder.
– Kelumpuhan nutrisi: Jika kelinci kita tidak diberi makanan yang bervariasi dan seimbang untuk mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan dalam proporsi yang tepat, mereka akan mengalami banyak masalah. Ini dapat mengakibatkan kekurangan mineral dan vitamin yang menyebabkan tubuh berhenti berfungsi normal.
– Kelumpuhan parasit: Parasit yang menyerang kelinci, seperti Encephalitozoon cuniculi atau Toxoplasma gondii, dapat menyebabkan kelinci kehilangan mobilitas di kaki belakangnya. Kelinci yang terserang parasit umumnya memiliki sistem kekebalan yang lemah, tidak mengikuti pola makan yang benar, dan jarang diberi obat cacing. Selain kehilangan mobilitas, kelinci mungkin menunjukkan perut yang menonjol, sakit, dan keras.
Untuk membantu mencegah kelumpuhan pada kelinci, Anda perlu berhati-hati saat menggendongnya, pastikan untuk tidak menjatuhkannya, memberikan makanan seimbang, dan memberikan obat cacing yang tepat. Jika Anda tidak mengangkat kelinci dengan benar, ini mungkin salah satu alasan mengapa mereka mengencingi Anda saat Anda menggendongnya.
Stres
Sebagai hewan yang sensitif, kelinci rentan terhadap stres. Anda harus sangat berhati-hati untuk menghindari situasi yang dapat menyebabkan kecemasan pada kelinci. Jika Anda mengamati kelinci Anda bernapas namun tidak bergerak, itu mungkin terkait dengan stres. Anda perlu melihat gejala stres lainnya pada kelinci, seperti gerakan kompulsif, overgrooming (perawatan diri berlebihan), menggaruk diri sendiri, atau bahkan melukai diri sendiri.
Untuk mencegah seekor kelinci menjadi lemas, sangat penting bagi Anda untuk memastikan kesehatan mentalnya. Anda perlu menghabiskan waktu bersamanya dan membangun ikatan batin yang sehat. Ini tidak berarti Anda harus memaksakan interaksi (ini bisa menjadi penyebab stres pada kelinci), tetapi biarkan kelinci mendatangi Anda dan meyakinkan dirinya sendiri. Biarkan dia merasa aman saat berada di sisi Anda.
Hindari juga kebisingan, teriakan, dan perubahan dalam rutinitas, pola makan, atau lingkungan rumah yang sering terjadi.
Serangan hawa panas
Suhu yang ekstrim dapat meningkatkan suhu tubuh kelinci kita dan menyebabkan heat stroke alias serangan hawa panas. Kelinci akan menderita ketika suhu lingkungan melebihi 28 derajat Celsius. Suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan kelinci tetap berbaring, statis, dehidrasi, dan lesu, selain menunjukkan tanda-tanda yang lebih serius seperti:
- Telinga merah
- Hipersalivasi / mengiler
- Terengah-engah
- Kelemahan
- Disorientasi
- Tremor
- Kejang
- Syok
- Kematian
Kita dapat menghindari serangan panas dengan memelihara kelinci di tempat yang sejuk dan memantau lingkungannya dengan cermat.
Hipotermia
Seekor kelinci akan berhenti bergerak ketika suhu terlalu dingin, seperti halnya ketika suhu terlalu panas. Meski lebih jarang, kelinci bisa menderita hipotermia. Inilah momen saat suhu tubuh mereka turun sangat rendah sehingga tubuh mereka tidak bisa lagi berfungsi.
Ini adalah alasan lain mengapa sangat penting untuk menjaga suhu lingkungan di tempat tinggal kelinci tetap ideal. Jika suhu tubuh kelinci turun di bawah 36 derajat Celsius, mereka akan menunjukkan beberapa tanda berikut:
- Detak jantung berkurang
- Midriasis (pelebaran pupil)
- Disorientasi
- Kelesuan
- Kulit kering
- Telinga dingin
- Imobilitas
- Pingsan
- Ambruk
- Terkejut
- Kematian
Anoreksia patologis
Berbeda dengan anoreksia sebagai penyakit psikologis, anoreksia merupakan gejala dari berbagai patologi. Kelinci akan berhenti makan dan kehilangan berat badan yang signifikan. Pada fase akut, kelinci juga akan menjadi lemah, stres, memiliki tingkat energi yang rendah, dan akhirnya berhenti bergerak.
Ada banyak penyakit dan kondisi medis yang dapat menyebabkan kelinci mengalami anoreksia, di antaranya:
- Maloklusi gigi
- Myxomatosis
- Penyakit hemoragik
- Radang paru-paru
- Parasitosis
- Pasteurellosis
- Enterotoksemia
- Gangguan gastrointestinal
- Tumor
- Koksidiosis
Selain imobilitas dan kehilangan nafsu makan, Anda perlu mencari tanda-tanda penyakit lain pada kelinci. Ini meliputi kelemahan, penurunan berat badan, peradangan, benjolan, diare, gangguan pernapasan, batuk, demam, pilek, dan lainnya. Ini mungkin menunjukkan bahwa kelinci Anda memiliki penyakit yang memerlukan diagnosis dan perawatan oleh dokter hewan yang handal.