Masalah Kesehatan Anak Kucing: 9 Tanda yang Harus Diperhatikan
Anak kucing baru dalam rumah bisa menjadi momen yang penuh kegembiraan, tetapi juga membawa tanggung jawab baru atas kesehatan dan kesejahteraannya. Saat kegembiraan memenuhi rumah Anda, penting untuk menyadari bahwa adopsi kucing kecil juga membawa potensi masalah kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda yang perlu diperhatikan dan beberapa masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada anak kucing, serta solusi dan saran dari seorang dokter hewan. Mari kita mulai!
1. Masalah Mata
Masalah mata pada anak kucing bisa beragam, termasuk keluarnya cairan, pembengkakan, mata menyipit, atau peradangan di sekitar mata. Pada anak kucing yang masih kecil, ini sering kali disertai dengan gejala pada hidung. Secara bersamaan atau terpisah, gejala mata dan hidung pada anak kucing sering terjadi sebagai bagian dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Dalam istilah umum, terdapat berbagai virus yang bisa menjadi penyebabnya; di antaranya adalah virus herpes kucing dan calicivirus, yang umum terjadi. Karena sistem kekebalan anak kucing belum kuat dan virus ini sangat mudah menyebar, tidak mengherankan bahwa penyakit ini sering terjadi! Pengobatannya melibatkan perawatan simtomatik dan suportif, mungkin dengan penambahan antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder.
Penyebab lain dari masalah mata pada anak kucing bisa berupa ulkus mata, yang kadang-kadang disebabkan oleh virus herpes, atau bahkan oleh cedera seperti tergores oleh kucing lain.
2. Masalah Hidung
Masalah hidung bisa mencakup keluarnya cairan, bersin berulang kali, atau menggaruk hidung secara berulang. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada anak kucing, keluarnya cairan dari hidung sering kali terjadi bersamaan dengan keluarnya cairan dari mata sebagai bagian dari infeksi saluran pernapasan atas yang umum. Penyebab potensial lain mungkin termasuk polip hidung, infeksi jamur, alergi, atau adanya benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung.
3. Menggaruk
Meskipun menjilat dan merawat diri adalah perilaku alami bagi kucing, jika anak kucing Anda terus-menerus menggaruk atau menggigit tubuhnya dan menyebabkan luka atau keluar darah, hal ini tidak normal. Pada anak kucing, penyebab utama seringkali adalah parasit eksternal, yang dapat dengan mudah menyebar dari hewan lain atau lingkungan sekitar.
Jika bagian tubuh yang tergaruk adalah telinga, dan disertai dengan cairan telinga yang kental dan berwarna gelap, kemungkinan besar kutu telinga adalah penyebabnya. Obat tetes telinga dapat membantu mengatasi masalah ini setelah diagnosis. Jika ada rasa gatal di tubuh, mungkin juga disebabkan oleh kutu atau parasit eksternal lainnya. Infestasi kutu bisa menjadi masalah serius bagi anak kucing, karena dapat menyebabkan anemia dengan cepat.
Dokter hewan dapat membantu menemukan pengobatan yang tepat, tergantung pada jenis parasit dan usia anak kucing. Mereka mungkin juga ingin membahas cara terbaik untuk mencegah infeksi ulang dan menilai apakah ada hewan peliharaan lain yang mungkin terpengaruh di lingkungan tersebut.
4. Tidak Makan atau Minum
Jika anak kucing tidak makan dengan baik untuk sementara waktu, mereka bisa mengalami penurunan gula darah (hipoglikemia); jika mereka tidak minum cukup, dehidrasi juga bisa terjadi dengan cepat. Kedua kondisi ini dapat dengan cepat mempengaruhi kesehatan anak kucing. Meskipun tanda-tanda ini tidak spesifik, bisa menunjukkan sesuatu mulai dari stres karena lingkungan baru hingga penyakit sistemik. Biasanya, jika anak kucing merasa tidak enak badan atau stres, mereka akan kehilangan nafsu makan atau minum.
Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah salah satu contoh dari banyak penyakit kucing yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, atau pertumbuhan yang buruk pada anak kucing, disertai dengan demam dan kelesuan.
Proses lain yang mungkin terjadi pada anak kucing adalah yang dikenal sebagai “fading kitten syndrome,” yaitu ketika anak kucing tidak tumbuh atau malah mengalami penurunan ukuran/berat badan seiring berjalannya waktu. Meskipun FIP dan sindrom anak kucing yang memudar adalah contoh yang jarang terjadi, penting untuk memeriksakan anak kucing Anda jika mereka tidak makan atau minum.
5. Perut Buncit
Perut buncit pada anak kucing sering kali menandakan adanya parasit usus. Selain itu, penurunan berat badan dan/atau diare juga mungkin terjadi. Cacing gelang dan cacing tambang adalah parasit yang umum, tetapi cacing pita, coccidia, dan giardia juga dapat menjadi penyebab. Beberapa parasit dapat ditularkan dari induk ke anaknya, sementara yang lain menyebar melalui lingkungan.
Tes laboratorium seperti pemeriksaan tinja atau tes cepat dapat membantu mendiagnosis infestasi parasit. Pengobatan yang tepat akan direkomendasikan berdasarkan jenis parasit, dan dokter hewan Anda mungkin ingin membahas strategi pencegahan dan kebutuhan perawatan lanjutan.
6. Kelesuan
Kelesuan yang berkelanjutan pada anak kucing tidak normal dan bisa menjadi tanda penyakit yang serius. Kelesuan bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, dan biasanya membutuhkan investigasi lebih lanjut.
Kelesuan juga bisa terjadi bersamaan dengan gejala penyakit sistemik lain seperti demam, muntah, atau diare. Anemia, yang disebabkan oleh serangan parasit seperti kutu, juga bisa menjadi penyebab kelesuan.
7. Muntah
Muntah pada anak kucing juga bisa menjadi tanda penyakit, tetapi tidak spesifik untuk satu penyakit tertentu. Muntah berulang bisa menandakan masalah sistemik, keracunan, atau adanya benda asing.
Salah satu penyakit yang ditandai dengan muntah adalah feline panleukopenia, tetapi sekarang ini jarang terjadi karena vaksinasi yang luas. Penyakit ini mempengaruhi saluran pencernaan dan sumsum tulang, yang menyebabkan muntah, diare, dan depresi sumsum tulang. Pencegahan terbaik adalah dengan vaksinasi.
8. Diare
Diare pada anak kucing bisa disebabkan oleh stres, perubahan makanan, atau infestasi parasit usus. Ini juga bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius. Jika diare berlangsung lebih dari beberapa kali, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
9. Demam
Demam pada anak kucing, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain seperti tidak makan atau lesu, bisa menunjukkan adanya infeksi. Demam tidak spesifik dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya.
Feline Immunodeficiency Virus (FIV) dan Feline Leukemia Virus (FeLV) adalah penyakit menular yang umum, yang dapat menyebabkan defisiensi imun dan membuat kucing lebih rentan terhadap penyakit lain. Tes untuk kedua virus ini dapat dilakukan pada anak kucing.
Kesimpulan
Merawat anak kucing adalah tanggung jawab yang serius. Jika kucing kecil Anda menunjukkan tanda-tanda penyakit, ini bisa menunjukkan banyak kemungkinan masalah. Oleh karena itu, penting untuk menghubungi dokter hewan Anda segera jika Anda melihat tanda-tanda yang mencurigakan pada anak kucing Anda.