Pada Usia Berapa Penyu Dewasa dan Siap Berkembang Biak?
Kedewasaan pada reptil terutama merujuk pada ukuran, alih-alih usia. Penyu dewasa adalah penyu yang telah tumbuh cukup besar untuk kawin dan berkembang biak. Setelah sebagian besar kura-kura mencapai 70 persen dari ukuran maksimumnya, mereka sudah menjadi dewasa. Tingkat pendewasaan penyu sangat bervariasi antar spesies serta antar jenis kelamin dan individu.
Laju Pertumbuhan Penyu Darat dan Air Tawar
Kebanyakan penyu leher pendek Pulau Fraser (Emydura krefftii) dari Australia mencapai kedewasaan pada tingkat yang hampir sama – dalam waktu sekitar 6 sampai 10 tahun. Betina mencapai panjang 18 hingga 20 cm, sedangkan jantan hanya mencapai 15 cm. Kura-kura gurun (Gopherus agassizi) mencapai kedewasaan tiga tahun setelah menetas, menurut sebuah studi tahun 1976 oleh Crawford G. Jackson et al. yang diterbitkan dalam “Herpetologica.”
Para ilmuwan telah mempelajari penyu kotak (Terrapene sp.) secara ekstensif; meskipun ada sedikit perbedaan di antara populasi, sebagian besar mencapai kedewasaan pada usia sekitar 10 tahun. Kura-kura Galapagos raksasa (Geochelone nigra) membutuhkan waktu hingga 40 tahun untuk mencapai kedewasaan di alam liar, tetapi ketika hidup di penangkaran, mereka dapat mencapai kedewasaan pada usia 25 tahun.
Tingkat Pertumbuhan Penyu
Tingkat pendewasaan penyu tempayan (Caretta caretta) sangat bervariasi; beberapa individu yang tumbuh cepat mencapai usia dewasa hanya dalam waktu 12 tahun, sementara yang lain membutuhkan waktu 30 tahun atau lebih untuk mencapai panjang 75 cm.
Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah salah satu spesies yang paling lambat dewasanya, membutuhkan waktu hingga 50 tahun untuk mencapai ukuran dewasa 70 cm. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) tumbuh dewasa sangat cepat menurut standar penyu; mereka mencapai panjang karapas 60 hingga 90 cm dalam waktu sekitar tiga tahun.
Pendewasaan, Harapan Hidup, dan Strategi Reproduksi
Jam biologis penyu yang lambat mempengaruhi strategi reproduksi mereka. Setelah dewasa, kebanyakan penyu berhenti mengalokasikan sumber daya untuk pertumbuhan dan mulai mengalokasikannya untuk reproduksi. Seperti kebanyakan hewan lain yang berumur panjang, penyu memiliki tingkat kematian dewasa yang rendah dan menghasilkan keturunan dalam jumlah besar karena tingkat kematian remaja tinggi.
Sebagai contoh ekstrim, penyu belimbing (Dermochelys coriacea), spesies penyu terbesar yang masih hidup, mampu bertelur hingga 11 kali dalam satu musim. Karena setiap sarang berisi sekitar 80 telur, setiap penyu betina dewasa menghasilkan hampir 900 telur per tahun.
Implikasi Konservasi
Konservasionis menganggap penyu sebagai vertebrata yang paling terancam di bumi; hampir 30 persen spesies yang hidup masuk dalam daftar hewan terancam punah atau sangat terancam punah dalam Daftar Merah IUCN.
Sebagian besar ilmuwan setuju bahwa populasi penyu asli tidak dapat bertahan di daerah di mana penyu dewasa dipanen untuk dijadikan makanan, hewan peliharaan, atau obat-obatan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi penyu Asia, yang sering dipanen untuk tujuan pengobatan.
Pada suatu kesempatan, konservasionis Brian D. Horne dari Wildlife Conservation Society mengamati 100.000 ekor penyu disembelih untuk konsumsi di pasar Bangaldesh. Ketika manusia mengeluarkan penyu dewasa dari kolam penangkaran, dibutuhkan waktu lama bagi penyu remaja untuk dewasa dan mengambil tempat mereka.
Pada beberapa spesies, mungkin sudah terlambat bagi kita untuk membantu; ilmuwan percaya populasi penyu cangkang lunak raksasa Yangtze (Rafetus swinhoei) hanya tersisa 3-5 ekor saja. Sungguh memilukan!