12 Fakta Unik dan Menarik Tentang Burung Merak
Anda mungkin tidak mengetahuinya saat melihat burung merak di taman, peternakan, dan kebun binatang terdekat, tetapi burung merak biru dan hijau, makhluk mitos dengan bulu berwarna-warni, adalah satwa asli Asia – meskipun keindahannya yang luar biasa telah membawa mereka ke seluruh penjuru dunia.
Ada lebih banyak hal menarik dari burung merak selain bulu ekornya yang mempesona. Jelajahi sifat rumit mereka melalui 12 fakta unik burung merak ini.
Fakta Unik Burung Merak
1. Hanya Pejantan yang Memiliki Bulu Panjang dan Indah
Seperti spesies burung lainnya, burung merak jantan memiliki warna yang mencolok dan bulu ekor dekoratif yang indah. Dalam bahasa Inggris, hanya merak jantan yang disebut “peacock” – betina disebut “peahen” – meskipun kedua jenis kelamin biasanya disebut sebagai peacock.
2. Burung Merak Butuh Waktu Tiga Tahun untuk Menumbuhkan Bulu Ekornya
Saat mereka menetas dan berbulan-bulan setelahnya, anak merak jantan dan betina terlihat sama. Jantan baru mulai mengembangkan warna ketika mereka berusia sekitar tiga bulan, dan baru pada saat dewasa penuh pada usia tiga tahun ekor dekoratif mereka yang terkenal sudah berbulu penuh.
3. Burung Merak India Adalah Burung Nasional India
Pada tahun 1963, merak biru atau merak India (Pavo cristatus) ditetapkan sebagai burung nasional India. Jangkauannya mencakup hampir seluruh anak benua India, di mana mereka merupakan spesies yang tidak terancam (populasi mereka umum dan sehat di seluruh wilayah jelajahnya), menurut IUCN. Mereka memiliki tradisi penggambaran yang kaya dalam seni India dan budaya agama Hindu, termasuk dikaitkan dengan dewa dan dewi serta bangsawan.
4. Bulu Ekor Merak Rontok Secara Teratur
Burung merak secara alami merontokkan bulunya setiap tahun setelah musim kawin, saat di mana banyak orang mengumpulkan rontokan bulunya untuk dikoleksi.
5. Bulu Indah Merak Jantan Dirancang untuk Menarik Merak Betina
Saat burung merak jantan mengibaskan ekornya yang dramatis, itu tidak hanya menarik dan menyenangkan bagi mata manusia. Merak betina menilai kebugaran pejantan di sekitar mereka melalui tampilan visual ini, di mana getaran lembut pejantan menciptakan ilusi bintik-bintik yang melayang di atas latar belakang yang berkilauan.
Beberapa ilmuwan berteori bahwa betina menganggap bulu jantan menarik karena terlihat seperti blueberry, sementara yang lain berpikir itu karena tampilan yang besar dan berwarna-warni mengintimidasi predator. Penelitian tentang perilaku merak telah mempelajari apa sebenarnya yang mereka fokuskan selama pendekatan kawin, dan tampaknya sudut bulu ekor merak mungkin lebih penting daripada ukuran tampilan.
Ada juga bukti bahwa getaran, tarian (bulu gemetar dan bergerak), dan vokalisasi (burung merak membuat suara terompet yang khas) penting dalam pemilihan pasangan di antara merak betina.
6. Jambul di Kepala Mereka Sebenarnya Sensor Penting
Dengan bulunya yang mempesona, banyak orang mengabaikan jambul merak yang tak kalah indahnya. Jambul merak memiliki tujuan penting dalam perkawinan. Baik jantan maupun betina memiliki bulu jambul yang panjang berbentuk khusus, tetapi bagi merak betina, bulu itu lebih dari sekadar hiasan – mereka menggunakannya sebagai sensor.
Ketika burung merak jantan mengibaskan ekornya (ilmuwan telah mengukurnya sekitar 25 kali per detik) untuk menarik betina, betina melihat tampilan itu dan merasakannya di kepalanya melalui sensor jambul.
7. Burung Merak Memiliki Sejarah Panjang dan Dihormati di Banyak Budaya Manusia
Selain status mereka sebagai burung nasional India, burung merak juga telah menjadi bagian dari mitologi Yunani, di mana mereka adalah simbol keabadian, dan orang Yahudi Ashkenazi telah memasukkan burung merak emas sebagai simbol kreativitas (bulu mereka terkait dengan gagasan inspirasi bagi penulis).
Mosaik dan lukisan Kristen awal sering kali menggambarkan burung merak, karena “mata” pada bulu ekornya dianggap mewakili Tuhan atau Gereja yang Maha Melihat. Di Persia kuno, burung merak dikaitkan dengan Pohon Kehidupan.
8. Burung Merak Dulu Sering Dimakan
Pada Abad Pertengahan, hewan eksotis ini disajikan di meja makan orang kaya sebagai tanda kekayaan mereka – mereka tidak makan makanan yang sama seperti petani. Resep dari masa itu menjelaskan cara memasak burung merak untuk pesta, yang memang rumit. Kulit diambil namun bulunya utuh, sehingga merak bisa dimasak dan diberi bumbu, dan kemudian kulitnya akan dipasang kembali untuk memberi tampilan visual yang mencolok sebelum dimakan.
Menurut English and Australian Cookery Book, “Tidak ada juru masak biasa yang dapat menempatkan burung merak di atas meja dengan benar. Upacara ini disediakan, pada masa kesopanan, untuk wanita yang paling terkenal karena kecantikannya. Dia membawanya, di tengah musik yang menginspirasi, dan meletakkannya, pada awal perjamuan, di depan tuan rumah.”
Rupanya, burung merak tidak berasa seperti ayam. Catatan menunjukkan bahwa kebanyakan orang menganggapnya keras dan tidak terlalu lezat.
9. Ekor Dramatis Mereka Adalah Standar Spesies
Beberapa merak betina tua bisa menumbuhkan bulu merak dan membuat panggilan jantan. Menurut penelitian tentang inversi jenis kelamin merak jantan, ketika merak betina menua, mereka yang ovariumnya rusak atau menua berhenti memproduksi estrogen sebanyak mungkin dan mereka mulai terlihat dan bersuara seperti jantan karena itulah perkembangan bawaan untuk hewan tersebut. Merak betina terlihat lebih polos karena hormon yang menekan bulu.
10. Burung Merak Putih Bukan Albino
Merak putih salju sedikit lebih umum daripada sebelumnya, karena sifat tersebut dapat dicapai dengan pembiakan selektif. Tidak seperti albinisme, yang biasanya mencakup hilangnya pigmentasi dari bulu dan mata (mengakibatkan mata tampak merah), leucisme adalah kondisi genetik yang hanya mengakibatkan hilangnya pigmen dari bulu, dalam kasus burung merak.
11. Burung Merak Bisa Terbang
Meskipun bulu ekornya panjang dan lebat, ketika dilipat keluar dari posisi kipas, burung merak secara teratur terbang jarak pendek, melarikan diri ke cabang pohon untuk perlindungan dari predator atau bersarang di malam hari. Menariknya, ketika para ilmuwan membandingkan seberapa jauh burung merak terbang sebelum dan sesudah molting (ketika mereka kehilangan bulu secara alami), tidak banyak perbedaan yang tercatat.
12. Tampilan Ekor Merak Kongo Lebih Halus
Merak Kongo (Afropavo congensis) adalah spesies merak yang kurang dikenal. Berasal dari Republik Demokratik Kongo, burung ini dianggap Rentan oleh IUCN karena penurunan populasi. Bulunya yang cemerlang berwarna biru tua dengan semburat hijau dan ungu (jantan) atau coklat dan hijau dengan perut hitam (betina). Tidak seperti spesies merak lainnya, merak Kongo lebih kecil dan memiliki bulu ekor pendek, yang juga mereka keluarkan saat ritual kawin.