10 Fakta Panda Raksasa, Si Besar Lembut yang Sering Disalahpahami
Panda telah lama memikat hati anak-anak dan orang dewasa. Raksasa lembut ini adalah salah satu hewan eksotis paling ikonik di seluruh dunia, meskipun status mereka adalah spesies yang terancam punah. Meskipun panda sangat dicintai orang, ada banyak hal tentang hewan-hewan ini yang mungkin akan mengejutkan Anda.
Berikut adalah hal-hal unik dan menarik seputar panda raksasa.
1. Alasan Panda Berwarna Hitam Putih
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan tidak memiliki jawaban pasti atas apa yang menyebabkan warna hitam dan putih yang tidak biasa pada panda raksasa. Pada tahun 2017, para ilmuwan akhirnya menemukan bahwa warna mereka merupakan hasil dari pola makan rendah kalori yang mengharuskan panda untuk tetap aktif sepanjang tahun, alih-alih berhibernasi seperti kebanyakan spesies beruang lainnya.
Panda tidak dapat berganti bulu dengan cukup cepat untuk mengubah warna bulunya agar dapat berbaur dengan berbagai jenis lingkungan, sehingga pola hitam dan putih mereka merupakan kompromi evolusi untuk membantu mereka berbaur dengan latar belakang yang berbeda di sepanjang tahun.
Tanda hitam di kepala mereka juga membantu panda untuk berkomunikasi satu sama lain. Tanda hitam di wajah mereka dapat membantu panda mengenali satu sama lain, dan telinga hitam mereka dapat membantu mereka mengomunikasikan agresi kepada calon pemangsa.
2. Panda Tidak Berhibernasi
Tidak seperti kebanyakan beruang lainnya, panda tidak berhibernasi. Meskipun mereka tidur selama 12 jam sehari, mereka tidak dapat menggunakan hibernasi untuk menghindari musim dingin seperti yang dilakukan beruang lainnya.
Makanan panda tidak mengandung cukup lemak untuk memungkinkan mereka berhibernasi selama musim dingin. Karena pola makan rendah lemaknya, panda memiliki lemak tubuh yang relatif sedikit, meskipun penampilannya sangat gemuk. Alih-alih menggali gua atau sarang seperti yang dilakukan kebanyakan beruang menjelang datangnya musim dingin, panda hanya mencari tempat yang nyaman untuk bersantai dan makan bambu.
Karena panda tinggal di daerah pegunungan, mereka dapat dengan mudah bermigrasi ke ketinggian yang memiliki suhu paling nyaman bagi mereka sepanjang tahun. Selama bulan-bulan musim panas, panda pindah ke tempat yang lebih tinggi di mana suhunya tetap lebih dingin. Selama bulan-bulan musim dingin yang keras, mereka kembali ke tempat yang lebih rendah dan lebih hangat dan terus mencari makan bambu.
3. Panda Terkadang Makan Daging
Meskipun makanan panda terdiri atas 99% bambu, sistem pencernaan panda lebih mirip karnivora daripada herbivora. Meskipun makanan favorit panda adalah bambu, sistem pencernaan mereka terkenal buruk dalam memproses sumber makanan ini. Karena itu, banyak dari apa yang dimakan panda dibuang sebagai kotoran. Untuk menutupi ketidakefisienan ini, panda harus mengkonsumsi sekitar 18 kg bambu setiap hari.
Panda terkadang memakan daging. Meskipun mereka tidak akan memburu mangsanya sendiri, mereka juga tidak akan menolak daging ketika ada kesempatan. Di alam liar, panda bisa memakan burung, tikus, dan bangkai. Panda di penangkaran diketahui memakan telur dan ikan saat ditawarkan.
4. Induk Panda Tidak Terlalu Baik Mengurus Anaknya
Jika induk panda memiliki anak kembar, biasanya hanya satu dari anaknya yang akan bertahan hidup di alam liar. Induk panda hanya dapat menghasilkan susu yang cukup untuk satu anak, jadi dia akan memilih anak yang lebih kuat dari anak kembar itu dan membiarkan yang lain mati.
Bahkan di kebun binatang, ibu panda memiliki naluri alami untuk meninggalkan salah satu bayi mereka ketika mereka memiliki anak kembar, hanya merawat yang lebih kuat dari keduanya. Karena panda sangat terancam punah, kebun binatang harus mengambil tindakan pencegahan khusus untuk memastikan kelangsungan hidup setiap anak panda. Ketika anak panda kembar lahir, kebun binatang menggilir kedua bayi itu di antara pengasuhan ibu dan inkubator, mengganti anaknya setiap beberapa jam sekali.
Bukan cuma itu, tidak jarang juga ibu panda secara tidak sengaja meremukkan anak-anaknya dengan bawah berat badan mereka sendiri. Anak panda yang baru lahir memiliki berat hanya tiga-lima ons saat lahir, 1/900 dari ukuran induknya yang seberat 90 kg. Terkadang ibu panda secara tidak sengaja meremukkan bayi mungil mereka saat bayi-bayi itu menyusu. Di alam liar, kebanyakan bayi panda mati karena penyakit atau diremukkan oleh induknya.
5. Bayi Panda Hampir Tidak Terlihat Seperti Panda Saat Lahir
Anak panda lahir berwarna merah muda, buta, dan ompong. Panda yang baru lahir hanya memiliki sedikit rambut dan sebagian besar botak. Dengan berat hanya tiga hingga lima ons, panda raksasa yang baru lahir tidak cocok dengan nama spesies mereka.
Satu atau dua minggu setelah lahir, kulit bayi panda akan berubah warna menjadi abu-abu di mana bulunya pada akhirnya akan menjadi hitam. Rambut hitam segera mulai tumbuh selama tahap ini. Reaksi kimia dari air liur ibu panda dapat menyebabkan bulu anak panda berubah sedikit menjadi merah muda. Sekitar sebulan setelah lahir, pola warna bulu bayi panda akan berkembang sempurna.
Pada tiga minggu, anak panda mulai terlihat lebih seperti versi miniatur dari ibu mereka. Tanda hitam mereka lebih jelas dan mata mereka mulai terbuka.
6. Panda Tidak Tertarik Kawin
Panda di penangkaran tampaknya memiliki sedikit minat untuk kawin. Hal ini menyebabkan para ilmuwan mengambil langkah-langkah ekstrim untuk mencoba membuat panda bereproduksi, seperti menunjukkan video kawin panda dan memberikan obat “peningkat kejantanan” panda. Banyak panda jantan di penangkaran tampaknya tidak mengerti cara kawin, dan sulit untuk menyatukan dua panda tanpa mereka berusaha untuk saling membunuh, karena mereka adalah hewan yang sangat soliter.
Lebih rumit lagi, panda betina hanya berovulasi sekali setiap tahun dan hanya subur selama dua atau tiga hari selama waktu ini. Karena panda sulit untuk kawin secara alami, penjaga kebun binatang sering kali harus melakukan inseminasi buatan. Sulit bagi penjaga kebun binatang untuk mengetahui apakah panda betina sedang hamil sampai dia siap untuk melahirkan.
Panda tidak memiliki jangka waktu tertentu untuk kehamilan mereka dan bisa hamil selama tiga hingga enam bulan. Karena panda dewasa sangat besar dan bayi panda sangat kecil, sulit untuk melihat janin panda di USG. Panda betina menghasilkan hormon yang sama entah mereka sedang hamil atau tidak.
7. Panda Menjalani Kehidupan yang Soliter
Panda umumnya adalah makhluk soliter alias suka menyendiri. Panda dewasa memiliki wilayah mereka sendiri dan betina tidak toleran terhadap betina lain di wilayah mereka. Karena panda sangat sulit untuk makan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, panda dewasa lebih memilih untuk memiliki wilayah mereka sendiri dan tidak akan menyambut panda lain yang mungkin mencoba bersaing dengan mereka untuk mendapatkan makanan.
Namun panda dapat berkomunikasi secara berkala melalui tanda aroma, panggilan, dan pertemuan sesekali di alam liar. Meski demikian, sebagian besar panda lebih suka menyendiri.
8. Dulu Ilmuwan Bingung Apakah Panda Termasuk Beruang atau Rakun
Selama bertahun-tahun, ada banyak perdebatan di antara para ilmuwan mengenai apakah panda raksasa lebih dekat kekerabatannya dengan beruang atau rakun. Sementara panda memiliki banyak karakteristik beruang, mereka juga memiliki beberapa sifat yang sama dengan rakun. Keluarga beruang dan keluarga rakun terkait erat.
Bukti DNA baru-baru ini menunjukkan bahwa panda raksasa lebih dekat hubungannya dengan beruang lain daripada dengan rakun (panda merah, di sisi lain, sekarang diketahui lebih dekat hubungannya dengan rakun). Namun beberapa orang masih percaya bahwa panda harus dianggap sebagai keluarga mereka sendiri yang terpisah.
9. Setiap Panda di Luar China Dipinjam dari China
Setiap panda penangkaran di kebun binatang di luar China dimiliki oleh pemerintah China dan dipamerkan di luar negeri dengan status pinjaman. Panda adalah simbol nasional China dan negara ini sangat protektif terhadap spesies yang terancam punah ini. China meminjamkan pandanya ke kebun binatang di negara-negara lain sebagai bentuk persahabatan. Panda raksasa pertama yang meninggalkan China bernama Su-Lin, yang tiba di Kebun Binatang Brookfield di Chicago pada tahun 1936.
10. Pelestarian Panda Raksasa
Meskipun para ilmuwan dan penjaga kebun binatang telah melakukan segala yang mereka bisa untuk membangun kembali populasi panda, panda terkenal sulit untuk berkembang biak. Ada banyak karakteristik aneh tentang panda raksasa yang berkontribusi pada penurunan populasi mereka, termasuk kurangnya minat untuk kawin, preferensi makanan mereka yang aneh, kerapuhan mereka saat lahir, dan sifat penyendiri mereka.
Panda sering disalahpahami, tetapi karena para ilmuwan belajar lebih banyak tentang makhluk yang luar biasa ini, jumlah mereka di alam liar dan di penangkaran dapat meningkat seiring berjalannya waktu.