Panduan Perawatan dan Pembiakan Ikan Sumatra (Tiger Barb) di Akuarium
Ikan Sumatra atau dikenal juga sebagai tiger barb adalah ikan tropis air tawar yang sangat populer dan banyak dijual di sebagian besar toko ikan hias dengan harga yang sangat terjangkau. Ikan ini mudah dirawat, menjadikannya favorit bagi pemelihara ikan pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Sayangnya, ikan Sumatra memiliki reputasi yang buruk karena sering bersikap agresif terhadap teman seakuarium lainnya. Tetapi apakah itu benar, atau apakah ikan yang cantik dan aktif ini hanya disalahpahami? Mari kita cari tahu!
Tentang Ikan Sumatra
Ikan Sumatra (tiger barb) dikenal dengan nama ilmiah Puntius tetrazona, dan spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Bleeker pada tahun 1855. Ikan Sumatra juga dikenal sebagai Partbelt barb dan Sumatra barb.
Spesies ini ditemukan di seluruh pulau Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, dan dilaporkan ada di Kamboja dan Thailand. Populasi liar Puntius tetrazona telah mencapai Australia, AS, Kolombia, dan Singapura. Ikan ini mudah berkembang biak di penangkaran untuk industri akuarium, sehingga spesimen yang ditangkap secara liar tidak ada lagi di toko ikan.
Puntius tetrazona saat ini tidak dianggap terancam punah dan oleh karena itu tidak terdaftar dalam Daftar Merah IUCN. Di habitat liarnya, ikan Sumatra hidup di anak sungai dan sungai hutan yang tenang, di mana airnya sangat jernih dan mengandung oksigen yang baik. Di sini, substratnya berpasir dan berbatu serta dihuni dengan vegetasi yang lebat.
Spesies ini omnivora, memakan diatom, serangga, detritus umum, invertebrata kecil, dan alga.
Penampilan
Ikan Sumatra memiliki tubuh bulat dan dalam dengan kepala lancip dan punggung tinggi. Ini adalah ikan kecil yang tumbuh dengan panjang sekitar 6-7 cm di alam liar dan sedikit lebih kecil di akuarium.
Ikan ini berwarna cerah dengan latar belakang merah kekuningan dan empat garis hitam vertikal yang sangat mencolok. Sirip ekor, perut, dan punggungnya berwarna merah. Selama pemijahan, ikan Sumatra jantan mengembangkan moncong merah cerah.
Ada beberapa morph warna dan varietas ikan Sumatra yang tersedia di pasaran. Ikan Sumatra sirip panjang memiliki sirip yang lebih panjang, memberikan tampilan yang tidak biasa ke akuarium komunitas Anda. Anda juga dapat menemukan ikan Sumatra albino dan hijau.
Ikan Sumatra albino tidak selalu memiliki penutup insang dan mereka kurang populer dibandingkan varietas lainnya. Ada juga beberapa variasi cantik berwarna merah, platinum, dan emas, meskipun ini tidak mudah didapatkan dan akibatnya harganya lebih mahal jika Anda bisa menemukannya.
Anda dapat memelihara ikan Sumatra hingga tujuh tahun jika Anda merawatnya dengan benar.
Perawatan Ikan Sumatra
Ikan Sumatra mudah dipelihara dan merupakan pilihan yang baik untuk semua penghobi dari segala tingkatan.
Ukuran dan dekorasi akuarium
Ikan Sumatra adalah perenang cepat yang membutuhkan banyak ruang perairan terbuka. Sekelompok ikan Sumatra membutuhkan akuarium bervolume setidaknya 55 liter, semakin besar semakin baik (hitung volume akuarium: panjang x lebar x tinggi [cm] / 1000). Ikan ini berenang di semua area akuarium, jadi akuarium yang panjang atau tinggi akan cocok untuk mereka. Ikan Sumatra terkadang bisa melompat, jadi Anda harus memilih akuarium dengan tutup atau setidaknya penutup geser.
Mereka juga menyukai akuarium yang ditanami tanaman akuatik dengan baik, tetapi pastikan untuk meletakkan vegetasi di sekitar tepi akuarium sehingga ada banyak ruang bagi ikan untuk berenang. Sertakan kayu rawa dan substrat berpasir untuk meniru habitat alami ikan.
Parameter air
Air bersih sangat penting dalam akuarium ikan Sumatra. Akuarium ikan adalah sistem tertutup dan semuanya membutuhkan perawatan rutin dan berkelanjutan, berapa pun ukurannya. Ikan Sumatra adalah ikan air tawar dan mereka tidak tahan terhadap kondisi payau.
Jika Anda tidak menjaga akuarium tetap bersih, bahan organik yang membusuk, kotoran ikan, dan makanan yang tidak dimakan akan mencemari air, menyebabkan penumpukan fosfat, amonia, dan nitrat, dan kesadahan air akan meningkat karena penguapan.
Anda harus menjalankan sistem filtrasi biologis yang efisien di dalam akuarium dan melakukan penggantian air 25% setiap minggu atau lebih jika akuarium berisi banyak ikan. Perhatikan bahwa pergerakan air sedang diperlukan agar ikan Sumatra jantan menampilkan warna terbaiknya.
Pencahayaan akuarium harus sedang hingga normal. Suhu air untuk lingkungan sehari-hari harus dijaga antara 20 hingga 26 °Celsius. PH air harus berada dalam kisaran 6,5 hingga 7,5 dengan kisaran kekerasan 2 hingga 30 dGH.
Teman seakuarium
Ikan Sumatra memiliki reputasi agresif. Ini tidak selalu terjadi, meskipun ikan ini cenderung menjadi penggigit sirip. Oleh karena itu, mereka tidak boleh dipelihara dengan spesies ikan yang memiliki sirip ekor. Selain itu, ikan Sumatra adalah perenang cepat yang dapat mengintimidasi ikan yang bergerak lambat.
Ikan Sumatra adalah ikan kawanan dan mereka harus dipelihara dalam kelompok setidaknya tujuh ekor. Ikan ini akan dengan cepat membentuk pecking order atau hirarki di dalam kawanan, dan mereka akan asyik saling mengejar satu sama lain sehingga mereka tidak akan mengganggu anggota komunitas lainnya.
Perhatikan bahwa satu ikan Sumatra yang dipelihara sendirian akan menjadi sangat agresif terhadap teman seakuarium lainnya. Ini karena ikan kawanan seperti mereka menemukan keamanan dalam jumlah, dan oleh karena itu satu ikan yang menyendiri akan merasa rentan dan cenderung mdah mati.
Meskipun spesies yang damai seperti corydoras catfish dan beberapa gurami cocok untuk teman seakuarium ikan Sumatra, seperti halnya platy, danio, dan loach, akuarium spesies tunggal atau yang hanya berisi ikan Sumatra juga dapat terlihat sangat efektif. Jika Anda ingin menambahkan beberapa ikan pemakan alga ke akuarium Anda, siput dan udang air akan aman.
Makanan dan nutrisi
Karena Ikan Sumatra adalah omnivora, mereka akan memakan hampir semua jenis makanan segar, beku, dan serpihan. Jika Anda memberi makan ikan Anda dengan makanan yang seimbang setiap hari, ikan akan berkembang baik dan menunjukkan warna terbaiknya juga. Anda harus menawarkan ikan Anda pakan serpihan berkualitas tinggi setiap hari serta cacing darah beku atau hidup atau artemia sebagai camilan.
Beri makan ikan beberapa kali setiap hari, berikan makanan yang cukup di setiap sesi makan sehingga ikan akan menghabiskannya dalam beberapa menit. Jika Anda memilih untuk memberi makan ikan Anda hanya sekali sehari, beri mereka waktu sekitar lima menit untuk menghabiskan semua makanannya.
Pembiakan
Meskipun ikan Sumatra mudah berkembang di lingkungan komunitas jika diberi kondisi akuarium yang tepat, menyiapkan akuarium pembiakan terpisah adalah hal yang bagus. Akuarium pembiakan terpisah memungkinkan Anda untuk mengeluarkan ikan dewasa setelah pemijahan dilakukan untuk mengecualikan risiko induknya memakan telur dan burayak.
Akuarium pembiakan
Akuarium bervolume sekitar 75 liter baik untuk digunakan sebagai akuarium pemijahan. Kondisi air di akuarium pembiakan harus diatur pada suhu antara 23 sampai 26 °Celsius dengan pH yang sedikit asam hingga 6,5, dan kesadahan sedang hingga 10 dGH.
Siapkan akuarium dengan filter spons, banyak tanaman berdaun halus, dan heater. Sebaiknya gunakan kelereng atau kisi pemijahan sebagai substrat karena ini mudah dibersihkan dengan penyedot kerikil dan juga akan membantu melindungi telur.
Jika ikan lambat untuk mulai bertelur, coba ganti 25% air setiap hari dan gemericikkan air tawar ke dalam akuarium di pagi hari untuk meniru hujan musim semi yang bertepatan dengan pemijahan di komunitas ikan Sumatra liar.
Membedakan jenis kelamin
Meski kedua jenis kelamin tampak serupa, ikan betina umumnya lebih berat, terutama saat musim pemijahan. Jantan lebih kecil dan berwarna lebih cerah. Saat bertelur, ikan jantan mengembangkan moncong yang sangat merah.
Pemijahan
Ikan Sumatra menjadi dewasa secara seksual pada usia antara enam hingga tujuh minggu setelah mereka mencapai panjang sekitar 2 hingga 2,5 cm. Pilih pasangan indukan dari kawanan ikan Anda yang menunjukkan marking terbaik dan warna yang kuat.
Anda dapat membuat ikan berkembang biak dengan memberi mereka makanan berkualitas tinggi, seperti artemia. Masukkan betina ke akuarium pemijahan terlebih dahulu dan kemudian tambahkan pejantan beberapa hari kemudian saat betina penuh dengan telur.
Ritual kawin biasanya dimulai pada sore hari, di mana ikan-ikan berenang mengelilingi satu sama lain. Pejantan akan melakukan headstand (memposisikan kepala di bawah) dan menyebarkan siripnya untuk menggairahkan betina. Keesokan paginya, jantan akan mulai mengejar dan menggigit betina. Dia kemudian akan mulai melepaskan telurnya, satu hingga tiga kali sekaligus.
Ikan Sumatra adalah penyebar telur yang menyebarkan telurnya secara acak alih-alih memilih lokasi perkembangbiakan tertentu. Telurnya lengket dan jatuh ke substrat di dasar akuarium, di mana telur akan menempel pada kerikil atau pasir. Dalam satu pemijahan, hingga 300 telur akan dilepaskan, meskipun betina yang lebih besar dan lebih dewasa dapat membawa 700 telur atau lebih.
Membesarkan burayak
Setelah ikan bertelur, segera keluarkan induknya sebelum dia sempat memakan telurnya. Telur biasanya menetas setelah sekitar 48 jam, dan burayak akan berenang bebas dalam waktu sekitar lima hari setelah nutrisi yang terkandung di dalam kantung telurnya habis.
Anda kemudian perlu memberi makan burayak. Infusoria atau makanan burayak cair adalah yang terbaik, bersama dengan bayi artemia yang baru menetas. Anda harus memberi makan bayi ikan Sumatra setidaknya tiga kali setiap hari.
Awasi bayi ikan dengan cermat saat mereka makan dan cepatlah membuang makanan yang tidak dimakan yang dapat mengotori air. Perhatikan bahwa burayak membutuhkan air bersih untuk bertahan hidup. Jika Anda membiarkan lingkungan akuarium menjadi kotor dan tercemar, burayak akan cepat mati.
Setelah burayak berumur beberapa minggu dan cukup besar untuk tidak dimakan ikan lain, mereka dapat dipindahkan ke akuarium utama Anda.
Penyakit
Ikan Sumatra adalah ikan yang sangat kuat dan umumnya tidak mudah terserang penyakit ikan biasa, asalkan ukuran akuariumnya sesuai dan kondisi airnya tetap bersih.
Karena itu, paling aman menempatkan spesimen baru ke dalam akuarium karantina setidaknya selama dua minggu sebelum memperkenalkannya ke akuarium komunitas Anda yang sudah ada. Selain itu, Anda harus mencuci dekorasi, tanaman, dan substrat baru sebelum menambahkannya ke akuarium Anda.
Cara terbaik untuk menjaga koleksi ikan Anda tetap sehat dan bebas penyakit adalah dengan menjaga kualitas air yang baik dan memberi makan ikan Anda dengan makanan yang bervariasi dan berkualitas tinggi. Itu akan membuat hewan bebas stres karena stres adalah penyebab utama penyakit menyerang di dalam akuarium.
Ketersediaan
Hampir semua bentuk ikan Sumatra sangat populer dan mereka mudah dikembangbiakkan di penangkaran. Untuk alasan itu, spesies ini tersedia di semua toko ikan dengan harga yang sangat murah. Sering kali, jika Anda membeli sekelompok kecil ikan barb, Anda bisa mendapatkan diskon harga.
Anda mungkin menemukan beberapa jenis ikan Sumatra yang tidak biasa, termasuk sirip panjang, yang dijual secara online, meskipun biasanya lebih mahal daripada ikan Sumatra biasa.
Tanya Jawab
Berikut beberapa pertanyaan seputar spesies ini yang paling sering diutarakan oleh para pemelihara ikan pemula.
T: Apakah ikan Sumatra agresif?
J: Ketika dipelihara dalam kelompok kecil yang terdiri atas tujuh atau delapan individu, ikan Sumatra relatif damai setelah hirarki ditetapkan di dalam kawanan mereka. Seekor ikan Sumatra yang dipelihara sendirian akan menjadi agresif terhadap teman seakuariumnya, terutama karena dia takut diserang oleh spesies yang lebih besar di lingkungannya.
T: Berapa banyak ikan Sumatra yang harus dipelihara bersama?
J: Selama akuarium Anda cukup besar untuk menampungnya, Anda dapat memelihara hingga 15 ekor ikan Sumatra atau lebih. Anda membutuhkan akuarium bervolume sekitar 200 liter untuk itu.
T: Apa yang dimakan ikan Sumatra?
J: Ikan Sumatra itu omnivora. Jadi Anda harus memberi mereka makanan berupa pakan serpihan ikan tropis, pelet, pakan beku, pakan hidup, dan pakan kering beku. Anda juga bisa menambahkan jantung sapi cincang dan sayuran hijau ke dalam makanan untuk memberi ikan variasi menu.
T: Ikan apa yang bisa dicampur dengan ikan Sumatra?
J: Ikan kecil yang bergerak cepat dan aktif cocok dicampur dengan ikan Sumatra, seperti danio, tetra, loach, lemon cichlid, dan sejenisnya. Hindari mencampurkan ikan Sumatra dengan ikan yang bergerak lambat dan bersirip panjang karena mereka dapat menjadi penggigit sirip.
Penutup
Ikan Sumatra adalah ikan yang menarik dan cantik yang bisa menjadi tambahan bagus untuk akuarium tropis mana pun. Ikan air tawar ini dapat dipelihara dalam komunitas dengan tankmate yang sesuai, meskipun akuarium khusus ikan Sumatra juga bisa terlihat bagus.
Ikan ini mudah dirawat asalkan kualitas airnya terjaga dan akuariumnya memiliki banyak ruang untuk berenang. Ikan-ikan ini bergerak dengan kecepatan tinggi, jadi Anda perlu menyediakan akuarium besar agar mereka bisa leluasa bergerak ke sana ke mari.