Bisakah Ular Menumbuhkan Kembali Taringnya?
Meskipun ular tidak menggunakan giginya untuk mengunyah, mereka membutuhkannya untuk menangkap makanan dan mempertahankan diri. Setiap spesies telah mengembangkan gigi yang disesuaikan dengan gaya hidupnya. Beberapa spesies memiliki gigi yang sederhana dan tidak memiliki keistimewaan apapun, sementara yang lain memiliki gigi khusus yang mampu mengeluarkan bisa (racun), yang disebut taring.
Terlepas dari bentuk atau fungsinya, ular mengganti giginya secara teratur untuk memastikan bahwa mereka selalu siap untuk menangkap mangsa.
Tentang Pergigian
Meskipun istilah ini sering digunakan secara bergantian, “gigi” dan “taring” mengacu pada dua hal yang berbeda. Meski semua permukaan bertulang yang terbuka di mulut ular adalah gigi, hanya gigi yang menyuntikkan racun yang disebut taring. Dengan kata lain, semua taring adalah gigi, tetapi tidak semua gigi adalah taring.
Penggantian Gigi Rutin
Ular sering mengganti semua giginya, termasuk taringnya. Gigi secara teratur patah, aus, atau tersangkut di mangsa. Beberapa ular, misalnya puff adder (Bitis arietans), memiliki hingga 6 taring pengganti, yang dalam berbagai tahapan perkembangan, tertanam di jaringan gusi di belakang masing-masing taring aktif.
Kadang-kadang taring pengganti muncul di tempatnya sebelum taring lama rontok, jadi seekor ular untuk sementara dapat memiliki tiga taring, satu taring di satu sisi dan dua taring di sisi lainnya. Ini bukan masalah bagi ular; mereka masih bisa menggigit dan menyuntikkan racun dengan sangat efisien.
Pemosisian dan Partisi
Ahli herpetologi mengklasifikasikan ular dalam empat kelompok utama menurut jenis taring yang mereka miliki. Ular yang tak memiliki gigi penyuntik bisa dalam bentuk apa pun disebut aglif; mereka memiliki jumlah gigi yang bervariasi, tetapi tidak ada yang dimodifikasi untuk envenomation (penyuntikan bisa).
Ular opisthoglyphous sering disebut ular “bertaring belakang” karena taringnya berada di bagian belakang rahang atas, tepat di bawah mata. Kebanyakan taring ular opisthoglyphous memiliki alur atau saluran di mana bisa mengalir ke dalam luka.
Ular proteroglyphous memiliki taring berongga yang relatif kecil di bagian paling depan mulutnya, yang mengirimkan bisa langsung ke tubuh mangsanya. Terakhir, ular solenoglyphous memiliki taring berlubang yang sangat besar sehingga harus dilipat rata di atap mulut ular agar ular dapat menutup mulutnya dengan benar.
Gigi Tidak Dapat Dicerna
Terkadang pawang ular menemukan gigi atau taring yang tanggal di kotoran ular mereka. Hal ini terjadi karena gigi dan taringnya bisa tersangkut di mangsanya. Meski mangsa sebagian besar dicerna, gigi dapat melewati sistem pencernaan relatif tanpa melukai ular. Karena ular kecil memiliki gigi yang sangat kecil, Anda lebih mungkin menemukan gigi di kotoran ular besar.