Fakta-fakta Menarik Tentang Jaguar Si Kucing Besar Liar
Jaguar, yang paling dikenal karena bulu kuning-coklatnya yang ditutupi dengan pola-pola hitam yang disebut roset, adalah kucing terbesar di Amerika dan satu-satunya anggota genus Panthera di Belahan Bumi Barat. Nama modern hewan ini berasal dari kata “yaguara” dan istilah lain yang digunakan oleh penduduk asli Brasil. Kata “Tupi” dan “Guarani” ini didengar dan dirusak oleh para penakluk Portugis.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa hanya sekitar ada 15.000 ekor jaguar yang sulit ditangkap ini yang masih hidup di alam liar. Ingin tahu lebih jauh tentang binatang jaguar? Simak artikel ini sampai selesai.
Habitat
Jaguar lebih menyukai hutan hujan tropis yang lebat dengan banyak air dan tutupan yang tebal. Tidak seperti kebanyakan kucing, jaguar tidak menghindari air dan mereka adalah perenang yang terampil. Pendaki yang terlatih ini bisa naik tinggi ke pohon untuk beristirahat atau untuk menyergap mangsa di bawah.
Jaguar adalah predator soliter sekaligus teritorial. Mereka mempertahankan wilayah jelajah sekitar 90 km persegi, menandai perbatasan dengan kotoran mereka atau dengan mencakar pohon. Meskipun jaguar secara historis dicirikan sebagai hewan nokturnal, kucing besar ini paling aktif pada periode senja dan tepat setelah fajar.
Perilaku Predatoris
Jaguar adalah karnivora yang cukup non-diskriminatif yang mengkonsumsi setidaknya 85 spesies. Jaguar dewasa rata-rata tumbuh hingga 1,8 meter panjangnya dan beratnya sekitar 90 kg. Kucing ini dibangun untuk kekuatan, bukan kecepatan. Alih-alih mengejar mangsanya, mereka diam-diam akan menguntit mangsa, menunggu kesempatan untuk menyergapnya dengan cepat.
Meski ukurannya tidak terlalu besar, jaguar memiliki rahang paling kuat dari kucing besar mana pun, dan mereka menggunakannya untuk membunuh dengan cara yang tidak biasa. Bila kebanyakan kucing besar menjepit leher mangsanya untuk mencekiknya, jaguar menggigit tengkorak mangsanya dan menusuk otaknya. Kematian pun terjadi seketika.
Budaya Amerika Selatan
Jaguar menonjol dalam mitologi dan budaya asli Meso-Amerika. Banyak penduduk asli daerah Suriname menganggap jaguar sebagai dewa. Orang Indian Yanomami menyebut jaguar sebagai “pemakan arwah,” percaya bahwa hewan itu memakan arwah orang mati. Suku Aztec menganggap jaguar sebagai simbol kerajaan dan perang, dan pejuang elit mereka dikenal sebagai pejuang jaguar.
Bagi suku Maya, jaguar diasosiasikan dengan malam dan akhirat. Dewa Maya di akhirat sering digambarkan sebagai jaguar. Hewan itu memiliki kekuatan dan makna spiritual yang besar, dan sering kali menjadi hewan roh bagi para cenayang.
Upaya Konservasi
Meskipun berstatus sebagai predator puncak, jaguar berisiko dan dikategorikan sebagai spesies yang hampir terancam punah. Meskipun perjanjian internasional melarang pembunuhan hewan-hewan ini untuk perdagangan bulu atau menangkap mereka sebagai hewan peliharaan, manusia tetap menjadi ancaman utama mereka.
Di Brasil, Kosta Rika, Guatemala, Meksiko, dan Peru, perburuan jaguar masih diperbolehkan untuk menyingkirkan “hewan bermasalah.” Bolivia mengizinkan perburuan jaguar untuk olahraga, dan baik Ekuador maupun Guyana tidak memiliki kebijakan yang berlaku untuk melindungi jaguar.
Mulai tahun 2013, upaya konservasi difokuskan pada pembangunan taman nasional yang dilindungi untuk mengurangi perusakan habitat jaguar. Jangkauan historik jaguar mencakup daerah Barat Daya Amerika Serikat.