Fakta Menarik Tentang Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
Tikus sawah (Rattus argentiventer) ditemukan di seluruh wilayah Asia Tenggara. Tikus sawah hidup dalam kelompok besar, selalu memiliki betina berpangkat tinggi dan pejantan dominan untuk mengarahkan kelompok. Tikus sawah menyebar ke banyak tempat di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Semenanjung Malaysia, Indonesia, kawasan Indochina, Papua Nugini, dan Filipina.
Tikus sawah menghabiskan waktu dan proses bersarangnya di sawah, sedangkan spesies lain, bahkan dalam genus Rattus, dapat tinggal di dataran terbuka. Pada siang hari, R. argentiventer tinggal di antara gulma, tumbuh-tumbuhan, dan sawah. Pada malam hari, mereka makan dengan aktivitas paling tinggi dan bergerak saat senja dan fajar.
Di padang rumput yang dibudidayakan, Anda juga bisa menemukan tikus sawah dengan bulu lembut dan kuning-coklat/hitam, perut berwarna abu-abu, dan ekor berwarna cokelat sedang. Hidup dalam kelompok besar, tikus sawah memiliki hierarki yang ketat di antara mereka. Para pemimpin mengendalikan kelompok dan individu akan selalu membela kelompoknya melawan kelompok lain. Itu ada dalam perilaku mereka.
Anda tidak akan menemukan tikus sawah yang terancam punah karena persebarannya cukup luas dan populasinya juga besar. Orang mungkin bingung membedakan tikus sawah kecil yang sangat mirip. Tikus sawah kecil juga berasal dari keluarga Muridae dari mamalia dan ordo Rodentia yang sama dan ditemukan di Cina, Taiwan, Thailand, Laos, dan Vietnam.
Tahukah Anda bahwa nama ilmiah Rattus argentiventer diberikan oleh Robinson dan Kloss pada tahun 1916 ketika mereka menemukan spesies tersebut? Ya, Herbert Christopher Robinson dan Cecil Boden Kloss-lah yang memberi nama binomial untuk spesies tikus sawah ini.
Fakta Tentang Tikus Sawah
Ciri-ciri Penampilan Tikus Sawah
Penampilan tikus sawah cukup mirip dengan tikus lainnya, tetapi tikus sawah memiliki tubuh yang cukup besar. Tikus sawah berukuran sedang dan memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dan hitam. Tubuhnya lunak dengan perut abu-abu dan panggul putih. Tikus sawah memiliki ekor berwarna coklat sedang.
Seberapa Besar Ukuran Tikus Sawah?
Panjang tubuh tikus sawah adalah 30-40 cm, yang juga menacakup panjang ekor antara 15-20 cm. Beratnya berkisar antara 97-219 gram.
Seberapa Cepat Tikus Sawah Dapat Bergerak?
Kecepatannya tidak diketahui. Namun tikus sawah cukup cepat.
Habitat Alami Tikus Sawah
Habitat tikus sawah mencakup area budidaya seperti padang rumput dan sawah pertanian. Tikus Rattus argentiventer sepenuhnya bergantung pada perkebunan dan sawah manusia. Mereka tinggal di tengah-tengah area tanaman pangan dan benar-benar aktif mencari makan di wilayah tersebut. Inilah mengapa jenis tikus ini dianggap sebagai hama pengerat dan penyebarannya juga cukup luas.
Sabana tropis dan padang rumput adalah habitat utama spesies tikus ini, di mana mereka tinggal di atas tanah atau di dalam liang. Spesies hewan pengerat ini terlihat berlindung di liang di tanah, di dekat tanaman, di batang kayu, dan di bawah batu. Seringkali di liang, mereka membuat sarang dari beberapa tumpukan material yang berlubang.
Persebaran Tikus Sawah
Hewan pengerat ini ditemukan di Asia Tenggara yang meliputi wilayah Indochina seperti Thailand, Filipina, Semenanjung Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini. Mereka adalah hama tikus di daerah ini.
Banyak orang menjadikan tikus sawah sebagai makanan, yang mana budaya memakan tikus ini bisa ditemukan di Vietnam dan Kamboja. Perangkap dipasang di atas tanah untuk menangkap hewan pengerat ini ketika mereka keluar dari liang saat hujan datang dan makanan berkurang.
Keluarga yang disebut Muridae dan genus Rattus memiliki tiga spesies hewan pengerat lagi selain Rattus argentiventer.
Kehidupan Sosial Tikus Sawah
Mamalia ini hidup dalam kelompok besar dan kelompok ini memiliki hierarki sosial dengan pejantan dominan dan beberapa betina berpangkat tinggi. Anakan dirawat dalam kelompok dan dilindungi dari serangan hewan lain.
Makanan Tikus Sawah
Makanan tikus sawah meliputi belalang, rayap, serangga, siput, biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, beras, dan buah-buahan. Mereka makan pada malam hari dan aktif saat senja dan fajar. Pada siang hari, mereka tetap bersembunyi di antara tanaman dan inilah mengapa kontrol hama diperlukan.
Umur Tikus Sawah
Umur tikus sawah tidak diketahui. Biasanya, tikus peliharaan hidup sekitar enam sampai tujuh tahun. Namun rata-rata tikus mati cukup muda karena umur tikus berkisar antara dua hingga tiga tahun.
Reproduksi Tikus Sawah
Musim kawin berlangsung terus menerus pada spesies ini dan reproduksi umum terjadi di seluruh wilayah persebarannya. Pada musim reproduksi, masa estrus berlangsung selama empat sampai lima hari. Masa kehamilan berlangsung sekitar tiga minggu. Tikus sawah betina melahirkan tiga hingga delapan anak dalam satu kelompok anakan dan bisa ada satu hingga dua belas kelompok anakan dalam setahun.
Tiga sampai lima hari sebelum melahirkan, tikus sawah betina membangun sarang. Bulu penuh terlihat pada tubuh bayi tikus sawah, namun mereka dilahirkan telanjang dan buta. Hanya setelah 15 hari, mereka bisa membuka mata. Anak-anak meninggalkan orang tua dan sarang setelah tiga minggu. Kematangan seksual dicapai hanya dalam waktu tiga bulan.
Komunikasi Tikus Sawah
Selama pertemuan agresif, perilaku tikus ini menonjol karena mereka memiliki repertoar vokal yang terutama terdiri atas suara jeritan dan peluit. Mereka juga berkomunikasi secara taktis dan kimiawi.
Apakah Tikus Sawah Berbahaya?
Tikus sawah bisa berbahaya bagi ladang dan sawah Anda. Mereka sangat bergantung pada ladang tanaman tempat mereka membuat liang dan hidup.
Nah itulah berbagai fakta tentang tikus sawah. Semoga ini bisa menambah wawasan Anda ya.