29 Spesies Ikan Paling Aneh dan Unik di Dunia
Ada banyak ikan aneh dan unik di dunia, termasuk mola-mola laut, si raksasa laut misterius; coelacanth, fosil hidup yang pernah dianggap telah punah; ikan Napoleon, ikan karang yang memulai hidupnya sebagai betina tetapi kemudian menjadi jantan; ikan kelelawar berbibir merah yang tampak aneh, ditemukan di sekitar Kepulauan Galápagos; dan spesies air tawar seperti candiru dan alligator gar.
Di artikel ini kita akan melihat ikan-ikan aneh lainnya dari lautan, sungai, dan danau di dunia. Pernahkah Anda melihat salah satu dari spesies ini? Apa favorit Anda? Apakah ada ikan aneh yang belum kami cantumkan? Beri tahu kami di bagian komentar di bawah. Nah sekarang langsung saja kita simak yuk!
1. Alligator Gar (Spatula atractosteus)
Alligator gar adalah ikan air tawar berukuran besar yang berasal dari Amerika Utara. Spesies yang tampak tidak biasa ini adalah salah satu ikan air tawar terbesar di Amerika Utara, dengan beberapa individu memiliki berat melebihi 130 kg dan panjangnya mencapai lebih dari 2,5 meter. Namanya berasal dari moncongnya yang lebar seperti alligator, yang dipenuhi dengan gigi setajam silet.
Ikan alligator gar adalah predator teratas di ekosistemnya dan dikenal memakan ikan, kura-kura, dan bahkan mamalia kecil. Terlepas dari reputasinya yang menakutkan, mereka bukan ancaman bagi manusia dan sebenarnya merupakan ikan buruan yang populer untuk olahraga memancing. Alligator gar memiliki umur yang panjang dan dapat hidup selama beberapa dekade di alam liar.
2. Blobfish (Psychrolutes marcidus)
Blobfish, atau smooth-head blobfish, adalah ikan laut dalam yang ditemukan di lepas pantai Australia, Tasmania, dan Selandia Baru. Mereka memiliki penampilan seperti agar-agar yang khas, yang membuatnya dinamai demikian.
Tubuh blobfish diadaptasi untuk bertahan hidup di kedalaman ekstrim, dengan kepadatan sangat rendah yang memungkinkannya mengapung tepat di atas dasar laut. Di habitat aslinya, blobfish terlihat hampir normal; hanya ketika dibawa ke permukaan, di mana tekanannya jauh lebih sedikit, ikan ini mulai terlihat seperti agar-agar.
3. Ikan Kakatua Biru (Scarus coeruleus)
Ikan kakatua biru atau blue parrotfish adalah ikan berwarna cerah yang menghuni terumbu karang di Samudra Atlantik Barat, mulai dari Florida hingga Brasil. Mereka dinamai demikian karena paruhnya yang seperti burung kakatua, yang digunakannya untuk mengikis alga dari terumbu karang.
Ikan kakatua biru adalah pemain kunci dalam kesehatan ekosistem terumbu karang, karena mereka membantu mencegah pertumbuhan berlebih alga yang dapat merusak karang.
Spesies ini dapat tumbuh hingga panjang 1,2 meter dan berat hingga 20 kilogram. Mereka adalah target populer bagi pemancing rekreasional dan juga dipanen secara komersial untuk makanan. Meskipun demikian, Ikan kakatua biru dianggap sebagai Least Concern oleh IUCN, karena mereka relatif tersebar luas dan tidak terancam secara signifikan oleh penangkapan ikan berlebihan.
4. Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Coelacanth India Barat adalah ikan langka yang diperkirakan telah punah hingga ditemukan kembali pada tahun 1938 di lepas pantai Afrika Selatan. Spesies ini sering disebut sebagai “fosil hidup” karena tidak banyak berubah selama 400 juta tahun terakhir dan dianggap sebagai mata rantai penting dalam evolusi ikan menjadi vertebrata darat (termasuk manusia).
Coelacanth India Barat adalah salah satu dari dua spesies Coelacanth yang masih hidup, yang lainnya adalah Coelacanth Indonesia atau disebut ikan raja laut (Latimeria menadoensis). Coelacanth dapat tumbuh hingga 2 meter dan berat hingga 90 kilogram. Mereka ditemukan di perairan dalam di sekitar Kepulauan Comoro di lepas pantai Afrika Timur, dan merupakan spesies berumur panjang yang tumbuh lambat.
Spesies ini dianggap Sangat Terancam Punah oleh IUCN karena penangkapan ikan berlebihan, tangkapan sampingan di pukat laut dalam, dan perusakan habitat.
5. Ikan Kelelawar Berbibir Merah (Ogcocephalus darwini)
Ikan kelelawar berbibir merah adalah spesies ikan yang ditemukan di perairan dalam di sekitar Kepulauan Galapagos dan lepas pantai Peru. Mereka adalah anggota keluarga Ogcocephalidae, yang juga termasuk spesies ikan kelelawar lainnya.
Sebagai salah satu ikan bertampang paling aneh di dunia, ikan kelelawar berbibir merah diberi nama ini karena bibirnya yang merah terang, yang kontras dengan tubuh cokelatnya yang berbintik-bintik. Mereka memiliki tubuh pipih, kepala lebar, dan sepasang sirip dada yang dimodifikasi yang digunakannya untuk “berjalan” di sepanjang dasar laut.
Ikan kelelawar beribir merah adalah karnivora, terutama memakan invertebrata kecil dan krustasea. Spesies ini saat ini tidak terancam, dan karena habitat perairannya yang dalam, mereka terlindung dari efek El Nino.
6. Ikan Gergaji (Pristidae [family])
Ikan gergaji atau sawfish adalah sekelompok ikan mirip pari yang termasuk dalam famili Pristidae. Juga dikenal sebagai hiu tukang kayu, mereka dicirikan oleh moncongnya yang panjang, rata, dan bergigi, yang digunakan untuk mendeteksi dan melumpuhkan mangsa.
Ikan gergaji ditemukan di perairan pesisir Atlantik dan Indo-Pasifik. Lima spesies ikan yang berbeda saat ini dikenali oleh para ilmuwan. Semuanya terancam punah, empat dari lima sangat kritis. Ikan gergaji terancam oleh penangkapan ikan berlebihan, hilangnya habitat, dan tangkapan insidental di alat tangkap.
Tidak mengherankan, ikan ini sangat dihargai karena moncongnya yang unik seperti gergaji dan bagian tubuh lainnya, termasuk siripnya, yang digunakan dalam sup sirip hiu.
7. Ikan Terbang (Exocoetidae [family])
Ikan terbang alias torani (flying fish) adalah kelompok yang terdiri atas sekitar 50 spesies ikan yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka diberi nama demikian karena kemampuannya untuk melompat keluar dari air dan “terbang” di udara, yang mereka lakukan untuk menghindari pemangsa.
Ikan terbang memiliki tubuh ramping dan sirip besar seperti sayap yang memungkinkan mereka meluncur di udara hingga jarak 400 meter sekaligus.
Ikan ni merupakan sumber makanan penting bagi banyak ikan dan burung predator yang lebih besar. Ikan terbang biasanya tidak menjadi sasaran penangkapan ikan komersial, tetapi terkadang tertangkap secara tidak sengaja.
8. Hiu Berjumbai (Chlamydoselachus anguineus)
Hiu berjumbai alias frilled shark adalah hiu laut dalam aneh yang ditemukan di Samudra Atlantik dan Pasifik, biasanya di kedalaman hingga 1.500 meter. Mereka memiliki penampilan yang khas, dengan tubuh panjang seperti belut dan penampilan “berjumbai” atau berenda di sekitar celah insangnya.
Hiu berjumbai dapat tumbuh hingga 2 meter panjangnya dan merupakan predator lamban yang bergerak lambat dan memakan berbagai jenis ikan dan cumi-cumi. Mereka jarang terlihat oleh manusia dan tidak dipancing secara komersial, tetapi terkadang ditangkap secara tidak sengaja sebagai hasil tangkapan sampingan.
Spesies ini diklasifikasikan sebagai Hampir Terancam oleh IUCN karena tingkat reproduksinya yang rendah dan kerentanannya terhadap penangkapan ikan yang berlebihan.
9. Fangtooth (Anoplogaster cornuta)
Fangtooth adalah ikan laut dalam yang ditemukan di lautan dunia, biasanya di kedalaman lebih dari 500 meter. Ini adalah ikan kecil, tumbuh hingga 18 cm, tetapi dikenal karena penampilannya yang menyeramkan.
Fangtooth memiliki kepala besar dengan gigi besar dan tajam yang membuatnya tampak mengancam. Terlepas dari penampilannya, fangtooth bukanlah ancaman bagi manusia, karena merupakan ikan yang relatif kecil yang hidup di perairan dalam.
Ikan aneh ini tidak dipancing secara komersial dan populasinya dianggap stabil. Oleh karena itu, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN.
10. Atlantic Wolffish (Anarhichas lupus)
Atlantic wolffish adalah ikan air dingin yang ditemukan di Samudra Atlantik Utara, dari Greenland hingga Massachusetts. Ikan ini memiliki penampilan yang khas, dengan kepala besar dan rahang kuat yang dipenuhi gigi tajam. Tubuhnya memanjang dan ditutupi sisik gelap berbelang-belang, membuatnya tampak seperti ular.
Meskipun penampilannya menakutkan, Atlantic wolfish yang tumbuh hingga sepanjang 1,5 meter ini biasanya tidak berbahaya bagi manusia. Makanan utamanya adalah krustasea, moluska, dan ikan lainnya.
Atlantic wolffish dihargai karena dagingnya, yang dianggap lezat di beberapa bagian dunia. Ikan ini dianggap sebagai spesies yang rentan karena penangkapan ikan yang berlebihan dan perusakan habitat, dan kini dilindungi di banyak daerah.
11. Barreleye Fish (Opisthoproctus grimaldii)
Barreleye, juga dikenal sebagai spookfish, adalah ikan laut dalam yang kecil. 21 spesies yang diakui saat ini membentuk keluarga Opisthoproctidae.
Barreleye memiliki kepala transparan yang aneh, yang memungkinkan ikan ini untuk melihat ke atas melalui tengkorak mereka untuk mendeteksi mangsa di atas mereka. Mereka juga memiliki mata teleskopik besar yang dapat berputar di dalam kubah transparan di kepala mereka untuk melacak mangsa atau predator.
12. Ikan Kodok (Antennariidae)
Frogfish alias ikan kodok adalah keluarga anglerfish kecil yang tinggal di bawah yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka dinamai begitu karena penampilan dan perilakunya yang seperti katak, karena mereka memiliki tubuh yang lebar dan pipih dan mampu “berjalan” di sepanjang dasar laut menggunakan siripnya.
Ikan kodok adalah predator penyergap yang memakan ikan kecil dan krustasea. Mereka mampu mengubah warna dan tekstur tubuhnya untuk berbaur dengan lingkungannya, membuat mereka sulit dikenali baik oleh mangsa maupun pemangsa.
Ikan kodok populer di kalangan penyelam dan fotografer bawah air karena penampilan dan perilakunya yang tidak biasa.
13. Ikan Raja Herring (Regalecus glesne)
Ikan raja herring atau dikenal dengan nama giant oarfish adalah ikan laut dalam yang ditemukan di perairan beriklim sedang dan tropis di seluruh dunia. Ini adalah ikan bertulang terpanjang di dunia, dengan spesimen yang diketahui mencapai panjang hingga 11 meter.
Ikan raja herring memiliki tubuh panjang dan ramping yang ditutupi oleh sisik keperakan berwarna-warni serta memiliki struktur khas seperti jambul di kepalanya. Terlepas dari ukurannya, ikan raja herring adalah makhluk soliter yang memakan plankton dan ikan kecil. Mereka tidak dipancing secara komersial dan populasinya dianggap stabil.
14. Opah (Lampris guttatus)
Opah, juga dikenal sebagai moonfish, adalah ikan laut dalam berukuran besar dan berwarna-warni yang ditemukan di lautan beriklim sedang dan tropis di seluruh dunia.
Spesies ini adalah anggota keluarga Lampridae, yang juga termasuk oarfish dan ribbonfish. Mereka memiliki bentuk tubuh melingkar yang khas dan merupakan salah satu dari sedikit ikan “berdarah panas” yang mampu mempertahankan suhu tubuh lebih tinggi daripada air di sekitarnya.
Kemampuan ini menjadikan ikan opah predator yang efektif di kedalaman laut yang dingin, tempat mereka memakan cumi-cumi dan ikan kecil. Opah bukanlah spesies sasaran dalam perikanan komersial, tetapi terkadang ditangkap sebagai tangkapan sampingan.
15. Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni)
Hiu goblin adalah hiu laut dalam yang ditemukan di lautan di seluruh dunia, biasanya di kedalaman hingga 1.300 meter. Mereka memiliki moncong yang khas, panjang, dan pipih yang ditutupi organ elektroreseptor, yang digunakannya untuk mendeteksi medan listrik mangsanya.
Hiu goblin dapat tumbuh hingga 4 meter dan merupakan predator lamban yang memakan berbagai jenis ikan dan cumi-cumi. Ikan bertampang seram ini jarang terlihat oleh manusia dan tidak dipancing secara komersial, tetapi terkadang tertangkap secara tidak sengaja.
Hiu goblin diklasifikasikan sebagai Hampir Terancam oleh IUCN karena tingkat reproduksinya yang rendah dan kerentanan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan.
16. Napoleon (Cheilinus undulatus)
Humphead wrasse, juga dikenal sebagai Napoleon wrasse atau ikan Napoleon, adalah ikan besar berwarna-warni yang dapat ditemukan di perairan tropis kawasan Indo-Pasifik.
Spesies ini adalah ikan soliter dan tumbuh lambat, yang dapat hidup hingga 30 tahun di alam liar. Ikan Napoleon mudah dikenali dari jenong di dahinya dan ukurannya yang besar; spesies ini dapat tumbuh hingga 1,8 meter panjangnya dan beratnya lebih dari 180 kg.
Sayangnya, ikan Napoleon terdaftar sebagai Terancam Punah oleh IUCN karena penangkapan ikan berlebihan untuk perdagangan ikan karang hidup dan perusakan habitat.
Ikan Napoleon adalah hewan yang tampak mencolok, tetapi bukan itu alasan mereka dimasukkan dalam daftar ikan aneh ini. Alasan sebenarnya adalah bahwa mereka (dan banyak jenis ikan wrasse lainnya, termasuk ikan Asian sheepshead wrasse yang sama anehnya) mampu mengubah jenis kelamin dari betina menjadi jantan seiring bertambahnya usia. Ini hanya terjadi pada individu terbesar.
17. Stargazer (Uranoscopidae [family])
53 spesies yang diakui dari ikan stargazer membentuk keluarga Uranoscopidae. Ikan aneh ini dikenal karena penampilannya yang unik dan tidak biasa; mata mereka yang besar dan menghadap ke atas tampak seolah menatap bintang-bintang (stargazing).
Mata dan kepala ikan ini yang pipih, bertulang, dan mulut yang menghadap ke atas adalah adaptasi untuk berburu penyergapan. Modus operandi ikan stargazer adalah mengubur diri di pasir dan meluncurkan diri ke mangsanya yang tidak menaruh curiga.
Ikan stargazer memiliki duri berbisa di punggung dan penutup insang yang mereka gunakan untuk pertahanan. Seakan penampilan aneh mereka belum cukup, beberapa juga mampu menghasilkan listrik untuk menyetrum mangsanya.
Stargazer ditemukan di habitat air asin dan air tawar, termasuk terumbu karang, dasar berpasir, dan muara. Spesies stargazer yang berbeda bervariasi dalam ukuran dan warna. Contoh stargazer adalah whitemargin stargazer, Uranoscopus onnah, yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis kawasan Indo-Pasifik, mulai dari Laut Merah hingga Samudra Pasifik bagian barat.
18. Jawfish (Opistognathus aurifrons)
Jawfish adalah keluarga ikan kecil yang hidup di dasar laut yang ditemukan di perairan dangkal di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka diberi nama demikian karena rahangnya yang menonjol, yang mereka gunakan untuk menggali liang di pasir atau puing-puing di dasar laut.
Ikan aneh ini adalah pengeram mulut. Ketika jawfish betina bertelur, telurnya kemudian disimpan oleh jawfish jantan di mulutnya agar aman dari bahaya sampai menetas.
Jawfish biasanya memiliki panjang kurang dari 30 cm dan memakan krustasea kecil dan invertebrata lainnya. Mereka populer di kalangan penggemar ikan akuarium karena penampilannya yang penuh warna dan perilakunya yang menarik.
19. Ocellated Icefish (Chaenocephalus aceratus)
Ocellated icefish, juga dikenal sebagai pearly icefish, adalah spesies ikan aneh yang ditemukan di Samudera Selatan sekitar Antartika. Ini adalah anggota keluarga Channichthyidae, yang secara kolektif dikenal sebagai icefish atau ikan es karena kemampuannya untuk bertahan hidup di perairan yang sangat dingin.
Tidak seperti kebanyakan spesies ikan, ocellated icefish tidak memiliki hemoglobin dalam darahnya, yang membuat darahnya tampak putih dan bening. Adaptasi ini dimungkinkan karena air dingin dapat menampung lebih banyak oksigen daripada air yang lebih hangat, sehingga ikan dapat memperoleh oksigen yang cukup dari air tanpa membutuhkan sel darah merah.
Ocellated icefish terutama memakan krill dan krustasea kecil lainnya.
20. Candiru (Vandellia cirrhosa)
Candiru, juga dikenal sebagai ikan vampir atau ikan tusuk gigi (toothpick fish), adalah spesies catfish air tawar parasit yang berasal dari Lembah Amazon di Amerika Selatan. Ikan aneh ini terkenal karena kemampuannya memasuki lubang manusia, menyebabkan rasa sakit yang parah dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Terlepas dari reputasi ini, kasus candiru yang dikonfirmasi memasuki tubuh manusia sangat jarang, dan sebagian besar kasus yang dilaporkan didasarkan pada bukti desas-desus atau anekdot.
Candiru biasanya memakan darah ikan yang lebih besar, dan ukurannya yang kecil serta kulitnya yang licin memungkinkannya untuk memasuki celah insang atau lubang lain dari ikan yang lebih besar. Mereka memiliki tubuh yang ramping dan memanjang, serta rahangnya dilengkapi dengan gigi tajam yang digunakannya untuk menempel pada inangnya.
Candiru biasanya memiliki panjang kurang dari 10 cm dan umumnya berwarna abu-abu kecokelatan, dengan kepala dan tubuh yang rata.
21. Naga Laut Berdaun (Phycodurus eques)
Seunik namanya, naga laut berdaun adalah ikan laut yang unik dan mempesona yang hanya ditemukan di perairan pesisir selatan Australia. Ini adalah anggota keluarga Syngnathidae, yang juga termasuk kuda laut dan ikan pipa.
Naga laut berdaun dinamai berdasarkan penampilannya; tubuhnya yang seperti naga ditutupi dengan tonjolan seperti daun yang memberikan kamuflase yang sangat baik. Spesies ini dapat tumbuh hingga panjang 45 cm dan umumnya ditemukan di hamparan rumput laut dan karang berbatu di perairan pantai yang dangkal.
Ikan aneh ini memakan krustasea kecil dan plankton. Sayangnya, karena hilangnya habitat, polusi, dan koleksi untuk perdagangan akuarium, populasi naga laut menurun. Spesies ini saat ini diklasifikasikan sebagai Hampir Terancam oleh IUCN.
22. Hiu Bermulut Besar (Megachasma pelagios)
Hiu bermulut besar atau hiu megamouth adalah hiu laut dalam yang langka dan penuh teka-teki yang pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Ini adalah anggota keluarga Megachasmidae, dan merupakan salah satu dari hanya tiga spesies yang masih ada di keluarga ini, bersama dengan hiu paus dan hiu penjemur.
Hiu bermulut besar mendapatkan namanya dari mulutnya yang sangat besar, yang digunakannya untuk menyaring pakan berupa plankton dan ikan kecil. Spesies ini dapat tumbuh hingga panjang 5,5 meter dan biasanya ditemukan di perairan dalam antara 120 dan 1.200 meter.
Tidak banyak yang diketahui tentang biologi atau perilaku hiu bermulut besar. Mereka sulit dipelajari karena kelangkaannya dan habitatnya di laut dalam. Spesies ini saat ini diklasifikasikan sebagai Kurang Data oleh IUCN.
23. Patin Raksasa Mekong (Pangasianodon gigas)
Patin raksasa Mekong adalah ikan air tawar berukuran besar yang berasal dari Sungai Mekong di Asia Tenggara. Spesies ini merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, tumbuh hingga 3 meter panjangnya dan beratnya mencapai 300 kilogram.
Saat ini, patin raksasa Mekong terancam punah karena penangkapan ikan yang berlebihan, hilangnya habitat, serta pembangunan bendungan dan proyek pengembangan perairan lainnya. Populasinya telah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, dan diperkirakan sekarang hanya tersisa beberapa ratus individu di alam liar.
Patin raksasa Mekong dianggap sebagai makanan lezat di banyak bagian Asia dan sangat dihargai dalam perdagangan ikan komersial, yang menyebabkan penurunannya. Upaya sedang dilakukan untuk melindungi dan melestarikan spesies ini, tetapi masa depannya masih belum pasti.
24. Ocean Sunfish (Mola mola)
Ocean sunfish, juga dikenal sebagai ikan mola mola, adalah ikan unik dan khas yang ditemukan di lautan tropis dan sedang di seluruh dunia. Ini adalah salah satu ikan bertulang terbesar di dunia, dan dapat tumbuh hingga 3 meter panjangnya dan beratnya lebih dari 2 ton, meskipun ukurannya dilampaui oleh sunfish raksasa yang berkerabat dekat, Mola alexandrini.
Ocean sunfish memiliki bentuk tubuh pipih yang unik yang hampir berbentuk lingkaran, dan tidak memiliki sirip ekor sejati. Meskipun ukurannya besar, makanan utamanya adalah ikan kecil, krustasea, dan ubur-ubur. Spesies ini dinilai rentan karena penangkapan ikan berlebihan, hilangnya habitat, dan penangkapan tidak sengaja. Mereka juga terancam oleh polusi plastik, yang mungkin disalahartikan sebagai ubur-ubur.
25. Lionfish (Pterois volitans)
Lepu alias lionfish adalah ikan laut berbisa asli daerah Indo-Pasifik tropis. Spesies yang mencolok ini telah menjadi spesies invasif di banyak belahan dunia lainnya karena popularitasnya dalam perdagangan ikan hias.
Lionfish dikenal karena siripnya yang khas dan berwarna cerah serta penampilannya yang berduri-duri, yang mereka gunakan untuk mengintimidasi predator. Lionfish seperti lionfish merah, Pterois volitans, dapat tumbuh hingga panjang 38 cm dan memakan berbagai jenis ikan, krustasea, dan organisme laut kecil lainnya.
Sayangnya, lionfish menyebabkan kerusakan ekologis yang signifikan di habitat non-aslinya, karena mereka tidak memiliki predator alami dan dapat bereproduksi dengan cepat.
26. Longhorn Cowfish (Lactoria cornuta)
Longhorn cowfish adalah ikan laut aneh yang ditemukan di perairan tropis kawasan Indo-Pasifik. Ini adalah anggota keluarga Ostraciidae, yang meliputi boxfish dan trunkfish.
Longhorn cowfish mendapatkan namanya dari tanduk panjang dan runcing yang khas di kepalanya, yang digunakannya untuk pertahanan dan mencari makanan. Tonjolan ini juga dapat membuat ikan ini lebih sulit ditelan oleh predator. Saat stres, ikan aneh ini diduga mampu mengeluarkan racun dari kulitnya.
Spesies ini dapat tumbuh hingga 50 cm dan biasanya ditemukan di terumbu karang dangkal dan padang lamun. Longhorn cowfish memakan berbagai invertebrata kecil, krustasea, dan alga. Mereka dapat ditemukan dalam perdagangan ikan hias, tetapi dapat sulit untuk dipelihara di penangkaran.
27. Ikan Kodok Maluku (Histiophryne psychedelica)
Kami telah membahas ikan kodok sebelumnya dalam daftar ikan aneh ini, tetapi ikan kodok Maluku alias psychedelic frogfish mendapat perhatian khusus karena penampilannya yang psikedelik. Spesies ini ditemukan di perairan Pulau Ambon dan pulau-pulau Indonesia lainnya. Mereka adalah anggota keluarga ikan kodok Antennariidae, yang semuanya adalah anglerfish predatori.
Psychedelic frogfish dinamai demikian karena warnanya yang sangat cerah dan hidup, yang mencakup pola merah, kuning, dan putih yang berani. Mereka memiliki tubuh yang rata, mulut yang besar, dan umpan di kepalanya yang menarik mangsa.
Ikan aneh ini berukuran relatif kecil, mencapai panjang maksimal hanya sekitar 9 sentimeter. Meskipun penampilannya menarik, sedikit yang diketahui tentang ekologi atau perilaku spesies ini.
28. Piranha Perut Merah (Pygocentrus nattereri)
Piranha adalah ikan air tawar yang ditemukan di sungai dan danau di Amerika Selatan. Piranha berperut merah adalah salah satu spesies piranha terbesar, dengan individu yang sangat besar mencapai panjang 50 cm.
Seperti semua piranha, piranha perut merah adalah ikan yang kuat, dipersenjatai dengan mulut penuh gigi tajam. Spesies ini adalah omnivora, memakan tumbuhan serta berbagai hewan berukuran kecil hingga sedang, termasuk ikan, cacing, bahkan mamalia dan burung.
Reputasi menakutkan piranha tidak layak diberikan. Meskipun piranha terkadang makan gila-gilaan (feeding frenzy) saat memakan hewan mangsa besar, mereka bukanlah predator puncak dan cenderung menjadi mangsa predator yang lebih besar.
29. Yellow Boxfish (Ostracion cubicus)
Yellow boxfish, juga dikenal sebagai cube boxfish atau yellow trunkfish, adalah spesies ikan laut yang termasuk dalam famili Ostraciidae. Mereka ditemukan di perairan tropis dan subtropis dangkal di Samudra Atlantik, mulai dari pantai timur Amerika Serikat hingga Amerika Selatan dan di seluruh Laut Karibia.
Tubuh ikan aneh ini berbentuk kotak dan dilapisi lempengan tulang, yang memberikan perlindungan dari pemangsa. Yellow boxfish berwarna kuning cerah dengan bintik hitam di sirip punggungnya dan dapat tumbuh hingga sepanjang 45 cm. Spesies ini memakan alga dan invertebrata kecil.