Mengapa Macan Tutul Amur Terancam Punah?
Macan tutul Amur, subspesies macan tutul yang ditemukan di Timur Jauh Rusia dan Cina timur laut, dianggap sangat terancam punah terutama karena populasinya yang rendah dan fragmentasi populasinya.
Hewan-hewan yang luar biasa ini telah beradaptasi dengan hutan beriklim sedang di Timur Jauh. Seperti macan tutul Afrika, subspesies Amur dapat berlari dengan kecepatan hingga 60 km per jam dan merupakan makhluk soliter yang gesit. Mereka dapat dibedakan lewat warna bulu pucat dan motif roset gelap dengan jarak yang luas serta cincin tebal dan tidak terputus.
Meskipun ada laporan baru-baru ini tentang peningkatan macan tutul di Cina dan Rusia, penilaian terbaru oleh Daftar Merah Spesies Terancam IUCN pada tahun 2020 memperkirakan bahwa kurang dari 60 individu tersisa di alam liar dengan tren yang menurun.
Studi lain menempatkan populasi global ke dalam kisaran 80-an dan bahkan ratusan ekor, menandakan bahwa macan tutul Amur telah mengalami sedikit peningkatan jumlah meskipun berada di ambang kepunahan. Namun bahkan jika subspesies pulih, para ahli memperingatkan bahwa situasinya tetap kritis.
Ancaman
Seperti subspesies macan tutul lainnya, macan tutul Amur terancam oleh perburuan, penganiayaan, fragmentasi habitat, penangkapan berlebihan untuk keperluan seremonial, penurunan sumber mangsa, dan olahraga perburuan yang tidak dikelola dengan baik.
Meskipun macan tutul Amur hidup di area permukaan yang luas di sepanjang lereng timur Pegunungan Manchuria Timur yang memisahkan China dan Rusia, jumlahnya diyakini sangat rendah.
Perburuan liar
Lapisan bulu tebal dan indah yang membantu macan tutul Amur bertahan hidup di iklim yang keras di wilayah mereka juga menarik para pemburu liar, karena mereka dapat menjualnya dengan harga antara 500 hingga 1.000 dolar AS di Rusia. Lebih parah lagi, wilayah hutan mereka sering bertepatan dengan area pertanian dan desa, membuat keduanya lebih mudah diakses untuk perburuan dan rentan terhadap persaingan dengan pemburu manusia di antara spesies mangsanya.
Lingkaran setan berlanjut ketika macan tutul yang kelaparan menjelajah ke area pertanian untuk mencari makanan, mengakibatkan konflik dengan manusia yang dapat menyebabkan pembunuhan balasan atau pencegahan oleh petani yang berusaha melindungi hewan ternak mereka.
Semua subspesies macan tutul, termasuk macan tutul Amur, termasuk dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) Appendix I, yang berarti mereka dianggap paling terancam punah di antara hewan dan tumbuhan yang terdaftar di CITES. Dengan demikian, CITES melarang perdagangan internasional macan tutul Amur kecuali jika tujuan impornya tidak komersial (misalnya untuk penelitian ilmiah).
Kelangkaan Mangsa
Macan tutul Amur tidak hanya terancam oleh perburuan bagian tubuh mereka sendiri, tetapi juga secara tidak langsung melalui perburuan spesies mangsa mereka, seperti rusa dan ungulata lainnya, yang tidak diatur.
Macan tutul Amur tidak terlalu pilih-pilih makanan. Ketika mangsa yang lebih besar seperti rusa, moose, dan babi hutan tidak tersedia, mereka terkadang akan berburu mamalia kecil seperti kelinci, unggas air, dan tikus, yang semuanya mewakili spesies mangsa penting, yang bila jumlahnya terganggu maka dapat dengan mudah membuat ekosistem yang berkembang menjadi tidak seimbang.
Bersama dengan manusia, harimau Siberia adalah satu-satunya pemangsa macan tutul Amur, dan mereka akan dengan cepat melenyapkan populasi macan tutul jika jumlah mangsanya sedikit (terutama selama bulan-bulan musim dingin).
Hilangnya Habitat dan Fragmentasi
Pada puncak rekornya, wilayah jelajah historis macan tutul Amur pernah mencapai 361.753 km persegi secara global, tetapi menurun menjadi 27.788 kilometer persegi pada tahun 1970-an sebagian karena penebangan, kebakaran hutan, dan konversi lahan untuk pertanian. Wilayahnya saat ini hanya sekitar 10.707 km persegi di timur laut Cina dan Timur Jauh Rusia, yang hanya mencakup 2,96% dari wilayah historisnya.
Kebakaran hutan sangat bermasalah karena sering menggantikan hutan dewasa dengan padang rumput terbuka, yang cenderung dihindari oleh macan tutul.
Populasi liar macan tutul Amur yang sedikit juga merupakan ancaman tersendiri, karena membuat mereka lebih rentan terhadap perkawinan sedarah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah genetik dan penurunan tingkat kesuburan.
Apa yang Bisa Kita Lakukan
Secara umum, wilayah jelajah potensial macan tutul Amur sangat luas, dan ada sejumlah besar habitat yang tersedia di beberapa bagian Rusia dan Cina yang cocok untuk macan tutul Amur. Membatasi perburuan spesies mangsa dan mengelola praktik penebangan yang tidak berkelanjutan dapat menjadi kunci untuk melindungi macan tutul Amur dalam jangka panjang.
Pada tahun 2012, macan tutul Amur meraih kemenangan besar dengan pembentukan kawasan lindung baru di Rusia bernama Land of the Leopard National Park yang membentang sekitar 263.045 hektar, termasuk area penangkaran macan tutul Amur dan 60% dari habitat yang tersisa.
Sebuah studi tahun 2018 yang dilakukan oleh para ilmuwan di Cina, Rusia, dan Amerika Serikat memperkirakan populasi macan tutul Amur sebanyak 84 ekor yang tersisa di seluruh wilayah jelajahnya di sepanjang perbatasan paling selatan Rusia dan Provinsi Jilin Cina.
Bila perkiraan sebelumnya didasarkan pada jejak yang tertinggal di salju dan karenanya lebih sulit untuk ditafsirkan, studi pada 2018 itu mengumpulkan informasi dari kamera jebakan di kedua sisi perbatasan Cina-Rusia antara tahun 2014 dan 2015.
Hasilnya cukup menakjubkan, sekitar sepertiga dari macan tutul Amur difoto di kedua sisi perbatasan, menunjukkan bahwa hewan-hewan itu bergerak di antara kedua negara lebih sering daripada yang diyakini para peneliti sebelumnya
Studi lain pada tahun 2020 menemukan bahwa populasi macan tutul Amur, yang sekarang sebagian besar terkondensasi di Dataran Tinggi Loess tengah di Cina Utara, telah meningkat dari 88 ekor pada tahun 2016 menjadi 110 ekor pada tahun 2017, lompatan 25% yang luar biasa hanya dalam setahun.
Peningkatan ini dikaitkan sebagian dengan kehadiran Land of the Leopard National Park yang baru didirikan, yang telah membantu melindungi habitat yang sebelumnya tidak dilindungi dan menciptakan landasan kuat untuk penelitian macan tutul Amur.