4 Jenis Ular Besar yang Sanggup Memakan Manusia
Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang manusia yang dimakan ular, dan Anda mungkin bertanya-tanya apakah kejadian seperti ini benar-benar terjadi. Jika iya, ular mana yang bisa memakan manusia?
Faktanya itu memang benar; beberapa ular memang mampu memakan manusia. Satu-satunya ular di bumi yang dapat menelan dan mencerna manusia adalah ular sanca batu Afrika, sanca bodo (piton Burma), anaconda hijau, dan sanca batik.
Masing-masing dari keempat ular ini akan dibahas secara detail, berikut informasi tentang habitatnya, frekuensi predasinya pada manusia, dan detail terkait lainnya.
Mari kita mulai!
Jenis Ular Pemakan Manusia
Ada lebih dari 3.000 spesies ular yang berbeda di seluruh dunia, dengan ukuran mulai dari beberapa cm hingga lebih dari 9 meter. Di antara mereka semua, hanya ada empat spesies ular yang mampu memakan manusia.
1. Sanca Batu Afrika (Python sebae)
Piton atau sanca batu Afrika adalah spesies ular terbesar di Afrika. Ular pembelit ini dapat tumbuh hingga 4,2 meter dan beratnya mencapai 90 kg. Tidak perlu diragukan lagi bahwa ular tidak berbisa ini dapat menyerang dan membunuh hampir semua ukuran mangsa, termasuk manusia.
Ular sanca batu Afrika memiliki bentuk seperti jam pasir. Kepalanya berbentuk segitiga berukuran kecil, secara bertahap mengembang ke bagian bawah tubuh dan semakin mengecil saat mendekati ekornya. Tubuh mereka yang berotot ditutupi dengan kulit kamuflase berwarna zaitun, coklat, dan kuning kusam, penyamaran yang sempurna untuk merayap ke mangsa untuk serangan senyap.
Meskipun tinggal di daerah berpenduduk Afrika sub-Sahara, jarang ada laporan tentang ular sanca batu Afrika yang menyerang atau memakan manusia. Namun pada tahun 2002, di Durban, Afrika Selatan, seorang bocah lelaki berusia 10 tahun dilaporkan tewas dan ditelan utuh oleh ular sanca batu Afrika.
Baru-baru ini, pada tahun 2013, seekor ular sanca batu Afrika melarikan diri dari toko pemilik hewan peliharaannya dan membelit dua anak laki-laki sampai mati di kamar tidur mereka di New Brunswick, Kanada. Selain dua laporan yang terdokumentasi ini, ada beberapa laporan yang belum diverifikasi tentang ular sanca Batu Afrika yang menyerang dan memakan manusia.
2. Sanca Bodo (Python bivittatus)
Berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, ular piton Burma alias sanca bodo adalah salah satu ular terbesar di dunia. Mereka hidup di rawa-rawa dan hutan, dan seperti kebanyakan ular, mereka juga hidup di daerah dengan perairan di dekatnya.
Ular sanca bodo memiliki tanda kuning yang lebih berani dan lebih terang pada kulitnya yang gelap daripada sanca batu Afrika. Panjang dan berat standar ular ini masing-masing adalah 4 meter dan 30 kg. Namun ukuran ini masih bisa dilampaui.
Seperti karakteristik kebanyakan ular raksasa, ular sanca bodo adalah ular pembelit yang tidak berbisa. Mereka mengalahkan mangsa dengan melilitnya sampai mati sebelum menelannya utuh.
Pada umumnya ular sanca ini memakan burung dan mamalia kecil. Namun individu besar diketahui membunuh dan memakan mangsa sebesar rusa, kambing, dan bahkan buaya. Jadi bagi mereka membunuh dan memakan manusia berukuran kecil hingga sedang bukanlah masalah.
Untungnya, serangan ular sanca bodo ke manusia jarang terjadi, dan hanya ada beberapa insiden fatal. Pada tahun 2008 di Venezuela, seorang penjaga kebun binatang terbunuh dan hampir ditelan. Tapi selain itu, tidak ada kasus ular sanca bodo yang dikonfirmasi memakan manusia. Ini mungkin dikarenakan mereka kebanyakan hanya ditemukan di lingkungan pedesaan.
Baca Juga: 10 Jenis Ular Kanibal yang Memakan Ular Lain
3. Anaconda Hijau (Eunectes murinus)
Banyak film telah diproduksi selama beberapa tahun terakhir tentang ular anaconda hijau, dan setiap anaconda digambarkan sebagai pemakan manusia yang ganas. Meskipun film-film ini dilebih-lebihkan, dasar klaim mereka tidak terlalu mengada-ada karena anaconda hijau memang ular yang bisa menelan manusia.
Reptil raksasa ini berasal dari daerah rawa-rawa di benua Amerika Selatan. Anaconda hijau adalah ular terbesar di dunia dengan berat hingga 250 kg dan terpanjang kedua setelah sanca batik yang membentang 4,5 hingga 5 meter. Beberapa individu bahkan dapat mencapai panjang hingga 9 meter!
Selain ukurannya yang sangat besar, anakonda hijau dibedakan dengan kulit berwarna kehijauan-zaitun dengan pola oval gelap yang terorganisir di sepanjang tubuh bagian atasnya. Makanan anaconda hijau terdiri atas mamalia berukuran sedang, reptil, burung, dan ikan. Tinggal jauh di dalam hutan, pertemuan ular-manusia adalah hal yang langka.
Dan sementara ada banyak laporan tentang orang yang dimakan oleh anaconda, sebagian besar insiden seperti itu belum diverifikasi. Walau demikian, berdasarkan ukuran, berat, otot yang kuat, dan pola makan, jelas bahwa anaconda hijau mampu memakan manusia.
4. Sanca Batik (Malayopython reticulatus)
Reticulated python alias sanca batik adalah yang paling terkenal dari semua ular di daftar ini. Ular sanca ini memiliki kasus yang paling banyak tercatat dari semua ular pembelit yang menyerang, membunuh, dan memakan manusia.
Ular sanca batik asli Asia Tenggara dan paling sering terlihat di perkebunan atau di hutan lebat. Dengan predikat ular terpanjang di dunia, panjang rata-rata ular sanca batik berkisar antara 4,8 sampai 6,4 meter, dengan berat mencapai 136 kg. Namun seperti anaconda, ular sanca ini bisa tumbuh lebih dari 9 meter panjangnya.
Kulit ular sanca batik memiliki corak warna kuning, hitam, dan putih berpola seperti jaring. Ular sanca batik sangat berbahaya dan agresif bagi manusia. Bertemu dengan reptil ini bisa berakibat fatal.
Pada tahun 2018, seorang wanita Indonesia ditelan oleh ular sanca yang berukuran 7 meter. Pada tahun yang sama, ular sanca batik memakan dua orang lagi. Mereka diketahui menyerang pekerja perkebunan, penjaga kebun binatang, pemilik kebun, bahkan orang mabuk.
Di masa lalu, raksasa ini telah menyerang suku kecil di pulau utama Luzon di Filipina, menyebabkan beberapa orang terluka dan beberapa tewas. Sayangnya, serangan ini akan terus meningkat seiring dengan memburuknya lingkungan kita. Namun terlepas dari reputasi buruk mereka, beberapa pecinta ular masih suka memelihara ular sanca batik.
Adaptasi yang Memungkinkan Ular Memakan Manusia
Ukuran
Jika Anda perhatikan, semua ular di daftar ini sangat panjang, berat, atau keduanya. Anda juga dapat melihat bahwa mereka tidak berbisa, yang merupakan senjata terbaik yang dimiliki ular untuk membunuh. Namun adaptasi lain berupa ukuran menutupi kekurangannya.
Karena proporsinya yang sangat besar, ular pembelit memanfaatkan ukuran dan kekuatannya untuk menangkap, mengalahkan, dan melahap mangsa yang sebesar manusia dewasa.
Kemampuan Membelit
Kemampuan membelit memungkinkan ular untuk menaklukkan dan membunuh mangsa. Panjang dan lebar ular besar ditutupi oleh otot-otot kuat yang dapat merusak dan mematahkan tulang manusia atau mamalia lainnya. Pembelitan tidak hanya menghancurkan tulang korban, tetapi juga mencekik mereka.
Begitu ular pembelit melingkarkan tubuhnya pada tubuh korban atau bagian tubuh lainnya, yang dilakukannya adalah menutup ruang bagi dada untuk mengembang dan menghirup udara. Pada setiap tarikan nafas korban, cengkeraman ular makin mengencang hingga tidak ada lagi ruang untuk menghisap udara, menyebabkan korban meninggal karena asfiksia.
Namun dalam kebanyakan kasus, korban meninggal karena kurangnya sirkulasi darah daripada asfiksia.
Rahang Terstruktur
Anda mungkin penasaran bagaimana ular-ular ini, terlepas dari ukuran dan kekuatannya yang besar, dapat memasukkan kepala dan bahu korban ke dalam tenggorokan mereka tanpa merobek mulutnya.
Pertama, ular dalam daftar ini memiliki ciri yang tidak dimiliki sebagian besar karnivora, yaitu rahang yang fleksibel. Rahang atas dan bawah disatukan oleh selaput yang sangat tipis, yang memungkinkan ular membuka mulutnya lebar-lebar hingga sudut 180 derajat.
Dengan rahang dan tengkorak yang memiliki tulang yang lebih kecil, ular pembelit dapat menggerakkan rahangnya ke depan dan ke belakang; keempat lengkungan rahang bergerak secara independen, mendorong korban secara perlahan ke dalam tubuhnya.
Di sisi lain, karnivora tipikal hanya dapat menggerakkan mandibula bawah dengan mandibula atas dalam satu posisi.
Gigi Melengkung
Semua ular memiliki gigi, senjata yang berharga dan mudah diadaptasikan. Gigi (taring) ular berbisa bertindak sebagai jarum untuk menyuntikkan racun ke korbannya.
Di sisi lain, karena tidak memiliki racun, ular pembelit menggunakan giginya untuk tujuan yang berbeda. Saat targetnya berjuang untuk mempertahankan diri, ular pemangsa akan menahan mangsanya dengan giginya yang melengkung.
Dengan kata lain, gigi belakang yang melengkung berfungsi menahan mangsa dan memasukkannya ke dalam mulutnya sedikit demi sedikit.
Sistem Pencernaan
Ular menelan makanannya utuh. Begitu mangsa masuk ke kerongkongan, dinding otot akan mendesak tubuh lebih jauh ke dalam perut.
Pada saat itu, enzim pencernaan sudah bekerja untuk mencerna tubuh. Jika ular berhasil membuat bahu korban manusia melewati mulut dan masuk ke tubuh (sebagai mangsa yang luar biasa besar), ular akan menggunakan tulang rusuknya untuk menghancurkan tubuh lebih jauh agar prosesnya lebih cepat.
Setiap elemen tubuh korban, bahkan tulang, dapat dipecah oleh tingkat pH perut ular. Meski begitu, mengingat ukuran besar manusia, ular membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencerna tubuh sepenuhnya.
Namun dengan memperkuat otot jantung dan sistem peredaran darah, yang menyebabkan tubuh memompa lebih banyak darah dari biasanya, ular pembelit dapat mempersingkat waktu pencernaan dan meningkatkan kecepatan pencernaan hingga tiga kali lipat.
Tanya Jawab Tentang Ular yang Bisa Makan Orang
Di bagian ini, kami akan membahas beberapa pertanyaan tambahan yang mungkin menarik bagi Anda.
Bisakah Ular Memakan Manusia Utuh?
Ya, ular pembelit dewasa bisa memakan manusia utuh. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, ada beberapa insiden yang dikonfirmasi tentang orang yang ditelan ular. Namun ular yang cenderung menyerang manusia sebagai makanan (yang jarang terjadi) biasanya adalah ular yang sangat besar.
Seberapa Sering Ular Memakan Manusia?
Mustahil untuk menunjukkan dengan tepat seberapa sering dan berapa banyak manusia yang dimakan ular, meskipun beberapa kejadian telah dilaporkan. Anak-anak, wanita, dan pria yang lebih kecil biasanya terlibat dalam kecelakaan fatal.
Namun terlepas dari semua insiden itu, ular jarang memakan manusia, karena kita tidak ada dalam menu reguler mereka. Manusia jauh lebih besar dan lebih luas daripada mangsa biasanya, karena kebanyakan ular yang mampu memakan manusia terutama memakan mamalia, reptil, dan burung berukuran kecil hingga sedang.
Bisakah Anda Bertahan Dimakan Ular?
Tidak, Anda tidak dapat bertahan hidup dimakan oleh ular, karena ular pertama-tama mencekik mangsanya sebelum menelan. Tetapi, jika Anda dapat dengan cepat melepaskan diri dari cengkeraman fatal ular itu, Anda mungkin bisa bertahan.
Bahkan jika Anda berhasil melarikan diri, akibat dari tulang dan organ yang patah dapat menyebabkan cedera yang mematikan.
Kesimpulan
Meski banyak orang yang takut pada mereka, ular pembelit justru melihat manusia sebagai ancaman alih-alih sumber makanan. Selain itu, hanya ular dewasa besar yang memiliki kapasitas untuk menelan manusia. Plus, manusia bukanlah makanan favorit para ular pembelit. Jadi, kemungkinan Anda dimangsa oleh ular-ular ini sangat kecil. Faktanya, seseorang memiliki risiko lebih rendah dimakan ular daripada disambar petir.
Walau demikian, ular adalah hewan liar, dan perilakunya tidak dapat diprediksi; jadi sebaiknya Anda menjauh sejauh mungkin dari mereka. Demikian artikel kami tentang ular yang sanggup memakan manusia. Terima kasih telah membaca!