Daftar Hewan yang Memiliki Ekor Terpanjang di Dunia
Hewan apa yang memiliki ekor terpanjang? Sementara banyak hewan memiliki ekor yang panjang, ada beberapa yang memiliki ekor yang berukuran sama dengan panjang tubuhnya. Bahkan ada hewan pula yang memiliki ekor yang dua, tiga, atau bahkan empat kali lipat lebih panjang dari ukuran tubuhnya! Daftar ini mengurutkan berbagai hewan dengan ekor yang sama panjangnya atau lebih panjang dari tubuhnya.
Hewan dengan Ekor Terpanjang
Jerapah
Jerapah (Giraffa camelopardalis) memiliki ekor berukuran hingga 2,4 meter. Panjang tubuhnya yang juga sekitar 2,4 meter membuat ekornya sama panjangnya dengan tubuhnya. Ada sejumput rambut hitam panjang di ujung ekor jerapah yang digunakannya saat mengibaskan lalat.
Jerapah hidup di padang rumput dan hutan Afrika di daerah seperti Kongo, Botswana, dan Kamerun. Populasi jerapah telah turun selama 30 tahun terakhir karena perburuan liar. Hewan ini memiliki status konservasi rentan. Untungnya, upaya konservasi sekarang dilakukan di banyak negara Afrika untuk melindungi mamalia luar biasa ini.
Hiu Thresher
Hiu thresher (Alopias vulpinus) memiliki ekor, atau lebih khusus, sirip ekor berukuran hingga 3 meter panjangnya. Ini sama panjangnya dengan tubuhnya. Hiu thresher sering terlihat di banyak wilayah di Samudra Atlantik. Mereka melakukan perjalanan di lepas pantai Kuba, Brasil selatan, Afrika Selatan, dan pantai timur Amerika Serikat. Mereka berenang di air laut tropis dan sedang.
Hiu thresher menggunakan sirip ekor panjang mereka untuk memukul mangsanya dan mengejutkan mereka. Ketika hiu ini melihat mangsa seperti ikan hake atau mackerel, mereka akan memukul dengan ekornya dan memakan ikan saat masih berusaha pulih dari serangan. Hiu thresher juga menggunakan ekornya untuk mempertahankan diri dari pemangsa seperti paus pembunuh. Status konservasi hiu ini adalah rentan. Mereka diburu untuk diambil daging dan kulitnya.
Jerboa Bertelinga Panjang
Jerboa bertelinga panjang (Euchoreutes naso) adalah hewan pengerat yang suka melompat dengan ekor berukuran 18 cm. Ini mungkin tampak tidak terlalu panjang, tapi Anda harus tahu bahwa tubuhnya hanya berukuran 9 cm. Jadi mereka memiliki ekor yang dua kali ukuran tubuhnya. Jerboa bertelinga panjang hidup di habitat gurun khususnya di Cina barat laut dan Mongolia selatan.
Meskipun ekornya panjang, hewan pengerat ini dinamai demikian karena telinganya yang panjang. Telinganya dua pertiga panjang tubuhnya yang mungil. Jerboa bertelinga panjang menggunakan ekornya untuk menjaga keseimbangan saat melompat ke depan dan ke atas. Status konservasi mamalia kecil ini adalah least concern alias tidak terancam punah.
Kadal Kaca Timur
Kadal kaca timur (Ophisaurus ventralis) memiliki ekor berukuran panjang 76 cm dengan panjang tubuh hanya 30 cm. Jadi mereka memiliki ekor dua kali ukuran tubuhnya ditambah 16 cm. Sekilas, panjang ekor reptil ini membuatnya terlihat seperti ular. Mereka tinggal di Amerika Utara khususnya di Amerika Serikat, mencakup wilayah selatan Georgia serta Carolina Selatan. Habitat mereka adalah di hutan dan daerah berpasir di dekat lahan basah.
Ekor kadal ini bisa putus saat diserang oleh predator yang memungkinkannya untuk melarikan diri. Ekornya akan tumbuh kembali selama beberapa bulan atau bahkan satu tahun. Status konservasi mereka adalah tidak terancam punah.
Lemur Ekor Cincin
Lemur ekor cincin (Lemur catta) memiliki ekor bercincin hitam putih dengan panjang yang membentang hingga 63 cm. Dengan tubuh berukuran 45 cm, ekor hewan ini adalah panjang tubuhnya ditambah 18 cm. Makhluk ini hidup di hutan Afrika, tepatnya di wilayah barat daya Madagaskar.
Mamalia ini menggunakan ekornya dengan cara yang cerdik. Lemur ekor cincin hidup berkelompok dalam kawanan yang beranggotakan sekitar 17 ekor. Saat mereka bergerak melalui habitat hutan lebat mereka, mereka mengangkat ekor mereka lurus ke atas. Jadi jika salah satu anggota kelompok mengambil belokan yang salah, dia dapat menemukan kawanannya dengan mencari ekornya yang tinggi! Mereka juga menggunakan ekornya untuk menjaga keseimbangan di dahan yang tinggi di pohon.
Status konservasi satwa ini adalah terancam dengan populasi yang semakin menurun. Mereka kehilangan habitatnya karena perluasan lahan. Juga, hewan-hewan ini ditangkap dan dijual sebagai hewan peliharaan eksotis.
Monyet Laba-laba Hitam
Monyet laba-laba hitam (Ateles paniscus) memiliki ekor yang panjangnya mencapai 80 cm. Ini signifikan karena tubuhnya hanya sepanjang 60 cm. Monyet-monyet ini hidup di hutan hujan tropis Amerika Selatan.
Monyet laba-laba hitam menggunakan ekornya untuk banyak tugas. Ini hampir membuat mereka seperti memiliki lengan ekstra! Mereka menggunakan ekornya untuk menangkap makanan, berayun ke cabang lain, dan untuk menjaga keseimbangan saat duduk. Status konservasi monyet ini adalah rentan karena hilangnya habitat.
Colobus Angola
Colobus Angola (Colobus angolensis) adalah monyet dengan ekor berukuran panjang 76 cm. Namun tubuh berbulu hitam putih dari monyet ini hanya sepanjang 68 cm. Hewan-hewan ini hidup di Cekungan Kongo di Afrika. Habitatnya adalah hutan dan dataran rendah serta pegunungan.
Angola colobus menggunakan ekornya yang kuat untuk bergerak dari cabang ke cabang serta untuk keseimbangan. Status konservasinya rentan dan memiliki populasi yang menurun karena hilangnya habitat.
Leopard Whipray
Ikan leopard whipray (Himantura leoparda) memiliki ekor berukuran hampir 1,2 meter panjangnya. Hal ini membuat ekornya sepanjang 3 kali panjang tubuhnya. Leopard whipray hidup di Samudra Pasifik Indo-Barat di lepas pantai Papua Nugini. Mereka tinggal di dekat terumbu karang dan kadang-kadang terlihat di dekat pantai di dasar laut yang berpasir.
Leopard whipray menggunakan ekornya untuk mengarahkan diri saat berenang. Juga, ada penyengat yang mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa. Makhluk yang tampak aneh ini diburu untuk diambil daging dan tulang rawannya. Akibatnya, status konservasi mereka rentan dengan populasi yang semakin berkurang.
Astrapia Berekor Pita
Astrapia berekor pita (Astrapia mayeri) adalah burung dengan ekor berukuran 90 cm. Ini berarti bulu ekornya 3 kali lebih panjang dari tubuhnya yang berukuran 30 cm. Astrapia berekor pita hidup di hutan Papua Nugini.
Bulu ekornya yang panjang dan berwarna putih cerah sangat kontras dengan tubuhnya yang hitam dan kepalanya yang berwarna hijau. Pejantan menggunakan bulu ekornya untuk menarik perhatian betina yang kurang berwarna selama musim kawin. Status konservasinya hampir terancam dengan populasi yang tidak diketahui. Burung ini diburu untuk diambil bulunya. Juga, mereka mengalami kehilangan habitat karena deforestasi.
Long-Tailed Widowbird
Long-tailed widowbird jantan (Euplectes progne) adalah hewan dengan ekor terpanjang dalam hubungannya dengan tubuhnya. Ukuran ekornya 90 cm, yang empat kali panjang tubuhnya yang hanya 22 cm! Mereka ditemukan di Botswana, Namibia, dan negara-negara lain di Afrika Selatan. Mereka hidup di padang rumput berawa.
Pejntan mengepakkan dan merentangkan bulu ekornya yang panjang untuk menarik perhatian betina selama musim kawin. Tidak heran jika burung ini terkadang menggunakan nama Zulu Sakabula yang berarti “pamer.” Burung ini memiliki status konservasi tidak terancam punah.