10 Hewan Kuat yang Tak Punya Predator Alami
Karena banyak hewan saling memakan, semua hewan tampak memiliki pemangsa / predator. Namun ini tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa hewan yang hidup tanpa pemangsa alami, yang dikenal sebagai “predator puncak,” karena mereka duduk di puncak rantai makanan. Biasanya mereka terlalu besar, cepat, atau agresif untuk dibunuh oleh hewan lain dengan mudah. Sebagian besar ancaman mereka berasal dari perubahan lingkungan atau aktivitas manusia.
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang 10 predator kuat ini, termasuk fakta menarik dan habitat alaminya.
10 Hewan Tanpa Predator Alami
1. Paus Pembunuh (Orcinus orca)
Paus pembunuh, atau orca, berada di urutan teratas daftar ini karena mereka adalah predator kuat yang diketahui menyerang dan membunuh predator puncak lainnya, seperti hiu putih besar dan paus sperma. Ini membuat mereka menjadi penguasa laut yang sebenarnya. Meskipun disebut “paus,” mereka sebenarnya adalah spesies lumba-lumba terbesar, tumbuh antara 7 hingga hampir 10 meter.
Hewan laut ini berburu secara berkelompok, mirip dengan serigala, dan selalu hidup dalam kelompok keluarga dekat yang disebut pod, yang terdiri atas 2 hingga 30 individu. Anda dapat menemukan paus pembunuh di semua lautan, namun mereka lebih berlimpah di perairan yang lebih dingin di sekitar Antartika dan Alaska.
2. Belut Listrik (Electrophorus electricus)
Belut listrik tidak memiliki predator alami karena muatan listrik berbahaya yang dapat mereka hasilkan. Melepaskan listrik hingga 800 volt, mereka mampu membunuh hewan sebesar aligator caiman. Tegangan listrik itu lebih tinggi daripada tegangan listrik rumah standar. Namun mereka tidak selalu melepaskan tegangan mematikan dan juga dapat menggunakan tegangan rendah untuk berkomunikasi atau hanya untuk menakut-nakuti hewan lain.
Terlepas dari namanya, mereka adalah spesies knifefish dan lebih dekat hubungannya dengan ikan mas dan ikan lele daripada belut. Mereka tumbuh antara 1,8 hingga 2,4 meter dan lebih suka hidup di perairan kolam yang bergerak lambat, sungai, danau oxbow, dan hutan banjir. Anda dapat menemukannya di seluruh Amerika Selatan bagian utara.
3. Hiu Harimau (Galeocerdo cuvier)
Meskipun hiu atau paus pembunuh lainnya dapat memakan hiu harimau remaja, hiu harimau dewasa tidak memiliki pemangsa alami. Mereka adalah bagian dari tiga spesies hiu agresif teratas dengan gigi yang dirancang untuk memotong makanan mereka dan menimbulkan kerusakan yang menghancurkan.
Hiu ini mendapatkan namanya dari garis-garis seperti belang harimau di tubuh mereka dan juga dapat tumbuh hingga hampir 5 meter panjangnya. Mereka biasanya mendiami perairan tropis yang hangat seperti di Kepulauan Pasifik.
4. Paus Sperma (Physeter macrocephalus)
Juga dikenal sebagai paus cachalot, paus sperma adalah predator dan paus bergigi terbesar di bumi. Jantan dewasa agresif dan tumbuh hingga panjang 15 meter, membuat mereka terlalu besar dan berbahaya bagi hewan lain untuk diburu. Bahkan di antara betina muda dan kecil, satu-satunya hewan yang diketahui menjadi ancaman adalah sekawanan paus pembunuh.
Anda biasanya dapat menemukan paus sperma di perairan dalam yang jauh dari pantai. Namun mereka terkadang berenang lebih dekat ke pantai di daerah dengan ngarai bawah laut atau di sekitar pulau. Mereka mendapatkan nama ini dari zat lilin yang ditemukan di kepala mereka, yang disebut spermaceti, yang digunakan untuk membuat lilin, finishing tekstil, dan salep.
5. Singa Afrika (Panthera leo)
Singa Afrika adalah salah satu spesies singa terbesar, dengan panjang 1,4 hingga 2 meter dan berat 120 hingga 190 kg. Anda dapat menemukan hewan-hewan ini di sabana, padang rumput, hutan terbuka, dan habitat semak belukar yang lebat di Afrika.
Predator kuat ini diketahui bersaing dengan predator lain, seperti cheetah, saat berburu mangsa. Mereka juga satu-satunya kucing yang hidup berkelompok dan juga akan berburu bersama di padang rumput terbuka.
6. Cougar Amerika Utara (Puma concolor couguar)
Cougar Amerika Utara, juga dikenal sebagai singa gunung atau panther, adalah kucing soliter besar yang berasal dari Amerika Utara bagian barat, sebagian Florida, Kanada barat, serta Amerika Tengah dan Selatan. Predator puncak ini dapat berlari hingga 80 km per jam dan mematahkan leher mangsanya dengan gigitan dan momentum yang kuat. Mereka juga dikenal akan bersaing dengan predator lain seperti serigala dan beruang untuk mendapatkan makanan.
7. Beruang Grizzly (Ursus arctos horribilis)
Sebagai subspesies beruang coklat Amerika Utara, beruang grizzly adalah beruang besar yang kuat yang tumbuh hingga setinggi 2,4 meter. Mereka agresif dan protektif terhadap anak-anaknya, biasanya berdiri ketika terancam, membuat suara tiupan, dan menampar tanah. Meski berukuran besar, beruang ini juga bisa berlari dengan kecepatan 48 km per jam!
Anda biasanya dapat melihat kumpulan beruang grizzly di tempat pemancingan utama di mana salmon berenang ke hulu, terutama di Alaska. Mereka juga merupakan spesies ikonik yang hidup di Taman Nasional Yellowstone.
8. Komodo (Varanus komodoensis)
Komodo adalah hewan asli kepulauan Nusa Tenggara yang beriklim kering, panas, atau tropis. Sebagai predator paling dominan di habitatnya, komodo dewasa tidak memiliki predator alami. Kadal ini menyergap mangsa hidup dengan gigitannya yang kuat dan giginya yang tajam. Selain itu, air liur mereka mengandung racun dan mereka bisa tumbuh hingga 3 meter panjangnya.
9. Buaya Muara (Crocodylus porosus)
Buaya muara adalah buaya hidup terbesar, tumbuh hingga 5 meter panjangnya dan berat 500 kg. Seperti namanya (saltwater crocodile), mereka lebih suka tinggal di habitat air asin atau lahan basah payau di tepi pantai. Anda dapat menemukannya di India timur, Asia Tenggara, Australia utara, dan Mikronesia.
Satu-satunya ancaman nyata bagi buaya muara adalah manusia yang memakan dagingnya dan menggunakan kulitnya sebagai bahan sepatu, tas, dan barang-barang lainnya. Sebagai predator, mereka oportunistik, menyergap mangsanya, dan diketahui menang melawan predator puncak lainnya seperti hiu.
10. Elang Mahkota (Stephanoaetus coronatus)
Elang mahkota adalah elang paling kuat di Afrika, menggunakan kaki tebal dan cakar panjang untuk membunuh hewan lebih dari 4 kali ukuran mereka. Burung-burung ini juga dapat menukik dengan kecepatan 160 km per jam saat berburu mangsa. Habitat alami mereka adalah pegunungan, hutan, dan padang rumput di Afrika tengah dan tenggara.